PARA pecinta sepakbola liga primer inggris bersiaplah dengan suguhan pertandingan menarik pada pekan ke-18. Ya, di pekan ini akan tersaji pertandingan antara tuan rumah, Totenham Hotspurs versus Chelsea.
Bagi kedua tim, pertandingan yang menurut jadwal akan berlangsung pada tanggal 22 Desember 2019, Minggu malam, di Totenham Hotspur Stadium ini, bukan hanya sekedar memperebutkan posisi di papan atas klasemen sementara.
Sampai pada pekan ke-17, The Lilywhites (julukan Totenham Hotspurs) masih bertengger di posisi 5 klasemen dengan nilai 26 poin dari hasil 7 kali memang, 5 seri dan 5 kalah. Posisi ini persis satu setrip di bawah Chelsea yang berada di posisi 4 klasemen dengan raihan 29 poin dari hasil 9 menang, 2 seri dan 6 kalah.
Bagi Harry Kane dan kawan-kawan pertandingan melawan Chelsea jelas menjadi laga penting dan wajib dimenangkan guna mendongkrak posisi timnya masuk empat besar, sebagai syarat mutlak masuk zona liga champion.
Begitu, sebaliknya dirasakan oleh The Blues (julukan Chelsea). Pastinya, Jorginho dan kawan-kawan juga akan tampil ngotot untuk bisa memenangkan pertandingan. Pasalnya, selain ingin menjauhkan jarak dari kejaran Hotspurs, juga berupaya memberi tekanan pada Manchester City yang berada di atasnya.
Namun, lebih dari itu, manjadi bumbu pemikat menariknya pertandingan sesama klub London Utara ini adalah keberadaan pelatih di kedua tim. Jose Mourinho di kubu Totenham Hotspur dan Frank Lampard di kubu Chelsea.
Mourinho dan Lampard, keduanya telah saling mengenal karakter masing-masing. Betapa tidak, sebelum naik level menjadi pelatih, Lampard adalah salah satu anak asuh pelatih asal Portugal tersebut, saat dirinya membesut The Blues pada tahun 2004-2007 dan 2013-2015. Bahkan, Lampard adalah salah satu pemain andalan Mou (nama kecil Jose Mourinho) di lini tengah dan sukses menyabet tiga gelar liga primer inggris dalam pertualangannya bersama Chelsea di dua kesempatan berbeda.
Bukan hanya itu, berkat polesan Mou juga, Lampard menjelma menjadi salah satu pemain kelas dunia. Bahkan, Lampard pernah dekat dengan penghargaan Ballon d'Or sebelum akhirnya dikalahkan oleh sang maestro lapangan hijau, Ronaldinho pada tahun 2005 lalu.
Jadi, menurut penulis, pertandingan Hotspur versus Chelsea minggu malam nanti bagi kedua pelatih bisa diibaratkan pertemuan antara guru dan murid. Hampir dipastikan, bagi keduanya, pertandingan pekan ke-18 ini tidak sekedar memperebutkan tiga poin penting. Melainkan, pertaruhan kredibelitas dan ajang pembuktian diri.
Ya, bagi Mou, pertandingan timnya dengan Chlesea merupakan pertaruhan kredibelitas dirinya yang dianggap sebagai pelatih terbaik dunia. Bagaimanapun, jika Hotspurs sampai kalah dari Chelsea, sedikit banyaknya akan sangat mencoreng reputasinya sebagai pelatih papan atas dunia. Lantaran, selain belum lama terjun dalam dunia kepelatihan, Lampard adalah mantan anak asuhnya.
Sebaliknya, bagi Lampard, pertandingannya nanti tentu saja merupakan ajang pembuktian kapasitas dirinya selaku pelatih. Ini waktunya untuk mantan kapten timnas Inggris ini membuktikan pada Mou, bahwa dengan kepercayaan yang diberikan pada para pemain mudanya, seperti Tammy Abraham, Fikayo Tomori, Mason Mount yang dibantu dengan pemain pengalaman yang ada pada diri Jorginho, N'Golo Kante, dan Marcos Alonso, Lampard memang layak memimpin Chelsea dan membawanya sebagai salah satu klub terbaik di liga primer inggris.