KASUS penyelundupan motor Harley Davidson yang dipreteli menjadi komponen-komponen spare part dan Bromptom (Sepeda lipat) dalam pesawat Airbus A330-900 Neo, cukup mengagetkan semua pihak.
Gara-gara kasus yang melibatkan langsung Direktur Utama (Dirut) PT. Garuda Nusantara, Ari Askhara, membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, turun tangan guna meluruskan ikhwal kejadian memalukan dimaksud.
Keduanya segera bergerak cepat untuk melakukan investigasi dan hasilnya disampaikan pada publik melalui jumpa pers dengan para pewarta.
Hasil investigasi akhirnya bisa disimpulkan bahwa penyelundupan spare part Harley Davidson dan Brompton didalangi langsung Dirut PT. Garuda, Ari Askhara dibantu oleh jajaran direksi lainnya.
Adapun proses penyelundupan Harley dan Bromptom tersebut, seperti telah diberitakan banyak media, diangkut langsung oleh pesawat anyar Garuda A300-900 dari Toiulouse, Prancis pada tanggal 16 Novembet 2019 dan tiba di Bandara Soekarno Hatta satu hari berikutnya.
Mendapat kenyataan memalukan tersebut. Erick Tohir yang tengah getol mengembangkan dan memperbaiki kinerja para petinggi BUMN yang di nahkodainya, marah besar.
Setelah mendapatkan bukti-bukti yang cukup dari hasil investigasi fihak-fihak terkait. Mantan boss klub sepak bola Inter Milan ini tanpa ampun langsung mencopot jabatan Ari Askhara sebagai Direktur Utama PT. Garuda beserta beberapa jajaran direksi lainnya yang turut membantu terjadinya peristiwa penyelundupan dimaksud.
Bahkan, beberapa pihak mendorong Erick untuk meneruskan kasus penyelundupan tersebut ke ranah hukum. Lantaran, seperti diakui Sri Mulyani dalam jumpa pers nya, telah merugikan keuangan negara antara kisaran Lima ratus jutaan lebih hingga satu setengah milyar rupiah.
Langkah tegas Erick ini ternyata mendapat pujian dan dukungan banyak pihak. Salah satunya datang dari Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Reza.
"Saya kira apa yang telah dilakukan Menteri BUMN itu sudah sangat tegas dengan mencopot Dirut Garuda. Ini pelajaran bagi semua BUMN yang lainnya. Ini juga merupakan momentum untuk Menteri BUMN agar menata dengan lebih baik Garuda. Kita tahu Garuda memiliki persoalan sebelumnya," katanya. Seperti dilansir dari Detiknews.com
Faisol berharap ini menjadi momentum untuk pembenahan di internal Garuda karena perusahaan pelat merah ini tengah disorot seperti masalah laporan keuangan dan lain sebagainya. Politikus PKB ini berharap Erick segera menunjuk figur yang mumpuni untuk membenahi masalah di Garuda.