Lihat ke Halaman Asli

Masih Angin-anginan, Jojo Belum "Pecah Telur" Lawan Chen Long dan Hasil Lengkap Prancis Terbuka

Diperbarui: 28 Oktober 2019   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolasport.com

NAMA Jonatan Christie atau lebih akrab dipanggil Jojo, begitu viral saat mampu mengalahkan  Kenta Nishimoto, saat semi final Asian Games Jakarta-Palembang, 2018, dengan Rubber game, 21-15, 15-21 dan 21-19. 

Viralnya nama Jojo bukan hanya mampu memastikan diri lolos ke final kejuaraan multi event empat tahunan itu. Tapi aksi buka bajunya selepas memenangkan pertandingan.

Tubuh atletis Jojo terumbar oleh sorot mata penonton di Istora Senayan, maupun lewat layar kaca, menjadi trending topic di berbagai media sosial.

Aksi buka baju ini kembali dilakukan Jojo saat berhasil menyabet medali emas tunggal putra bulutangkis buat kontingen Indonesia, usai sukses mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen lewat pertandingan tiga set, 21-18, 2-22 dan 21-15.

Kemenangan Jojo pada ajang Asian Games ini membuat bangga bangsa Indonesia. Apalagi, Indonesia terakhir kali meraih medali emas tunggal putra bulutangkis di ajang empat tahunan ini tahun 2006 lalu, lewat aksi Taufik Hidayat.

Namun, setelah itu prestasi Jojo sepertinya kurang berkembang. Pada tahun 2019, pria berumur 21 tahun ini baru menyabet dua gelar. Itupun hanya sekelas BWF tour series 300, yakni di New Zeland Open dan Australia Open. 

Sementara untuk kelas yang lebih tinggi, seperti BWF Tour series 500 dan 1000, Jojo seolah tak berkutik. Nama Kento Momota dari Jepang begitu perkasa di kelas ini.

Inkonsistensi permainan Jojo ini juga diakui mantan peraih medali emas tunggal putri olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti pada Detiksport.com. Menurutnya, Jojo memiliki bekal cukup untuk menjadi pemain papan atas dunia. 

Namun, permainannya yang masih angin-anginan memperlambat laju dia untuk bisa berprestasi lebik baik dan bersaing dengan pemain-pemain top dunia, seperti Kento Momota dari Jepang atau Viktor Axelsen dari Denmark.

Pernyataan Susi ini terbukti pada turnamen super series BWF Tour 750, French terbuka. Jojo tampil sangat mengejutkan dan memperlihatkan mental luar biasa, saat tampil di semi final melawan Viktor Axelsen.

Menjalani pertandingan di Stade Pierre de Counbertin, Sabtu, (26/10)19), Jojo tak berkutik di set pertama dengan skor 7-21. Memasuki gim kedua, Jojo mampu memberikan perlawan sengit dan berhasil memenangi gim ini dengan skor ketat 22-20. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline