Lihat ke Halaman Asli

Sajak Malam

Diperbarui: 24 Oktober 2019   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : 123RF

Senja telah lama beranjak pergi, seiring jelaga menjemput malam. Perlahan namun pasti, kulabuhkan rasa rindu ini pada sunyi, pada nyanyian jangkrik yang iramanya tak beraturan

Setiap detik, degup di nadiku adalah namamu. Di dermaga hatimulah rasa ini bersandar, sambil menggamit malam yang sedang menanti hadirnya dekapan rembulan.

Wahai jiwa...! Aku di sini memuja bayangmu sambil mengalunkan rindu yang resah. Malam terasa begitu panjang waktu berjalan, menanti hadirmu memeluk rinduku.

Sumedang, 24 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline