Sukmaku terbelenggu cerita masa lalu, sarat dengan episode abu-abu berselimut semu.
Kini, diri ingin beranjak pergi, berotasi mengintari hati, memilih asa memilah rasa
Merajut kembali serpihan jiwa yang terkoyak prilaku diri
Lalu memberi warna pada sesama agar dunia yang fana tak lagi merana lalu terluka
Tasbih kehidupan yang terus memutari hati dan pikiran, kujadikan pedoman hidup di dunia fana
Biarlah mataku buta agar tak lagi melihat kekurangan
Biarlah telingaku tuli, agar tak lagi mendengar dusta dan keserakahan
Tapi, jangan buat hatiku mati agat masih bisa merasakan penyesalan
Tasbih kehidupan coba kugenggam erat dalam jiwa yang meronta, kujadikan nafas baru
Agar baunya prilaku dulu tak lagi menggangu langkah menuju jalan penuh cinta dariNya
Agar jiwa raga yang selalu berbalut nafsu tak lagi membelenggu
Karena kisah dulu yang berlumur dosa telah ku kubur bersama sukma si angkara murka
Tasbih kehidupan, bawalah aku ke jalan yang lurus, bersihkan hati dari segala dengki
Tasbih kehidupan, bimbinglah aku dalam pelukmu, agar diri mampu memeluk erat jiwa yang damai.
Sumedang, 21 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H