Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tasbih Kehidupan

Diperbarui: 21 Oktober 2019   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Pixabay

Sukmaku terbelenggu cerita masa lalu, sarat dengan episode abu-abu berselimut semu.
Kini, diri ingin beranjak pergi, berotasi mengintari hati, memilih asa memilah rasa
Merajut kembali serpihan jiwa yang terkoyak prilaku diri
Lalu memberi warna pada sesama agar dunia yang fana tak lagi merana lalu terluka

Tasbih kehidupan yang terus memutari hati dan pikiran, kujadikan pedoman hidup di dunia fana
Biarlah mataku buta agar tak lagi melihat kekurangan
Biarlah telingaku tuli, agar tak lagi mendengar dusta dan keserakahan
Tapi, jangan buat hatiku mati agat masih bisa merasakan penyesalan

Tasbih kehidupan coba kugenggam erat dalam jiwa yang meronta, kujadikan nafas baru
Agar baunya prilaku dulu tak lagi menggangu langkah menuju jalan penuh cinta dariNya
Agar jiwa raga yang selalu berbalut nafsu tak lagi membelenggu
Karena kisah dulu yang berlumur dosa telah ku kubur bersama sukma si angkara murka

Tasbih kehidupan, bawalah aku ke jalan yang lurus, bersihkan hati dari segala dengki
Tasbih kehidupan, bimbinglah aku dalam pelukmu, agar diri mampu memeluk erat jiwa yang damai.

Sumedang, 21 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline