Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Cerita Lalu

Diperbarui: 20 Oktober 2019   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumparan.com

Dalam keheningan pagi, kucoba memahami makna yang terpendam dalam hati. Bahwa diri bukanlah siapa-siapa, hanya seorang manusia biasa yang tengah mencoba taklukan dunia.

Dalam keheningan pagi, khayalku menerobos lorong waktu, mengingat cerita lalu dan menelusuri noda hitam yang selama ini bersemayam dalam dinding hati. Belum mampu ku usir meski diri tak lagi menghendaki.

Dalam keheningan pagi, ku termenung mengingat kakhilafanku yang tak terhitung. Wajah kian merenta, berjuta noda dan dosa membalut kisah masa lalu. Ah, ingin rasanya ku putar waktu, agar diri tak terus terjebak pilu.

Dalam keheningan pagi, dengan penuh pengharapan jiwa kucoba panjatkan do'a. Sang batara surya berikanlah sebuah cerita hampa yang tersisa. Sang batara surya, berikanlah cahaya, agar jiwa tak lagi terjebak rayuan palsu dunia.

Sumedang, 20 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline