Dalam keheningan pagi, kucoba memahami makna yang terpendam dalam hati. Bahwa diri bukanlah siapa-siapa, hanya seorang manusia biasa yang tengah mencoba taklukan dunia.
Dalam keheningan pagi, khayalku menerobos lorong waktu, mengingat cerita lalu dan menelusuri noda hitam yang selama ini bersemayam dalam dinding hati. Belum mampu ku usir meski diri tak lagi menghendaki.
Dalam keheningan pagi, ku termenung mengingat kakhilafanku yang tak terhitung. Wajah kian merenta, berjuta noda dan dosa membalut kisah masa lalu. Ah, ingin rasanya ku putar waktu, agar diri tak terus terjebak pilu.
Dalam keheningan pagi, dengan penuh pengharapan jiwa kucoba panjatkan do'a. Sang batara surya berikanlah sebuah cerita hampa yang tersisa. Sang batara surya, berikanlah cahaya, agar jiwa tak lagi terjebak rayuan palsu dunia.
Sumedang, 20 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H