Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tentang Rasa

Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Cerita malam tak akan pernah ada jika siang enggan berlalu membawa segala pilu
Dan... aku masih tetap di sini, pandangi tiap sudut kota ditelan kegelapan
Ya..pekat penuh jelaga
Padahal kata orang, terangnya melebihi siang, gemerlapnya melebihi kerlip bintang

Hanya...Yang aku fahami dengan rasa bukan dengan mata telanjang
Yang ada hanya kejamnya kehidupan malam, tertuang dalam setiap desah kata, atau beringasnya aksara menikam jiwa
Hampa, tak bermakna tak mampu menembus sukma
Meski telah kupuisikan namamu, separuh dari kenangan.

Sumedang, 5 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline