Lihat ke Halaman Asli

Izinkan Aku Mencumbu Malam

Diperbarui: 25 September 2019   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inet detik

Aku di sini, termangu dalam sepi, berharap mampu bercengkrama dengan malam

Lalu, mengizinkan dinginnya desir angin menusuk tulang

Biarlah raga ini terbelenggu gigil, sejenak melupa dengan gelisahnya rasa
Bahwa, rindu di hati tak pernah mati

Aku di sini, diam terpaku, merasakan sejuk menyelimuti tubuh
Tetesan hujan tadi sore mengoyak pilu diri
Bahwa rindu enggan mengerti, tubuh ini tak mampu mencipta hangat
Terjebak pada ilusi, raga melemah lelah. Terjatuh, tersungkur pada gelora sukma

Aku di sini, angin malam mencumbu kulit hingga ke tulang
Kulihat bulan dan bintang saling menatap penuh makna dan cerita
Ingin rasanya aku menari di puncak langit, lalu mencuri cerita mereka
Dan kujadikan puisi untuk si pujaan hati yang jauh di sana...

Sumedang, 24 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline