Lihat ke Halaman Asli

Yang Unik dan Menggelitik di Tengah Demo RKUHP

Diperbarui: 25 September 2019   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Okezone.com

RIBUAN mahasiswa yang menggelar aksi demo menolak Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) beserta RUU lainnya, Selasa, (24/9/2019) terus merangsek menuju gedung DPR RI.

Namun, usahanya itu gagal karena barikade yang dilakukan aparat keamanan sangat ketat dan sigap. Akibatnya, bentrok fisik tak bisa dihindarkan lagi. Beruntung, kerusuhan itu tak melebar lebih jauh dan bisa dikendalikan.

Aksi demo mahasiswa yang datang dari berbagai daerah se-Jabotabek itu selain mengenakan almamaternya masing-masing juga membawa sejumlah atribut, seperti poster, spanduk maupun ikat kepala dengan beragam tulisan.

Hal ini dimaksudkan sebagi bentuk protes dan unek-unek mereka dalam menyatakan ketidak setujuannya pada pemerintah dan DPR. Beragam tulisan-tulisan profokatif, maupun tulisan-tulisan sindiran lainnya cukup viral di media sosial karena dikemas dengan cara unik dan menggelitik.

Misalnya, tulisan yang bentuknya profokatif terwakili dengan kalimat-kalimat seperti, " DPR anti Demokrasi, Pemerintah Korupsi Reformasi", "Gajah Mada menggugat, tuntaskan reformasi" dan " Bilas muka, gosok gigi, lawan Jokowi".

Sementara untuk tulisan-tulisan nyinyir dan cenderung mengundang senyum, contohnya,"cukup kamu aja yang hilang, jangan KPK", "Cukup tolak KUHP saja, jangan tolak cinta saya".

Tak hanya itu, ada juga spanduk yang bertuliskan sindiran-sindiran tajam. Misalnya, " Di jual DPR, Sudah tidak layak pakai" dan "TK ini Dalam Renovasi".

Menurut penulis, ungkapan protes mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah ataupun pemaksaan kehendak DPR, yang dikemas lewat tulisan-tulisan unik menggelitik dan nyinyir ini merupakan gaya protes kekinian yang disampaikan oleh mahasiswa-mahasiswa milenial, yang memang sarat inovasi dan kreatifitas. 

Tak hanya itu, tulisan-tulisan unik menggelitik ini membuktikan kejelian dan kejeniusan para pendemo dalam menyampaikan unek-uneknya. Meski kesannya asal tulis dan cenderung mengundang senyum, tapi isinya penuh sindiran tajam dan pedas.

Kalau saja pihak-pihak yang disindir masih punya akal dan pikiran sehat, tentunya tulisan-tulisan itu bisa menohok hatinya dan tentunya memperbaiki atau setidaknya mengabulkan aspirasi dari para pendemo.

Beberapa RUU Ditunda
Mungkin karena tidak mau disebut anti demokrasi atau tidak ingin lagi disebut Dewan Pengkhianat Rakyat seperti dilontarkan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indoneia (UI), Manik Marganamahendra, saat berdialog dengan anggota Komisi III.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline