Tunggu aku di lorong itu...
Kita bicara tentang masa kelam penuh dendam
Dimana raga digadaikan pada palu godam di meja sidang
Dan kita pun terdiam, menunggu azab atas nista yang dilakukan
Tunggu aku di lorong itu...
Kita bicara tentang intrik dan politik, penuh dengan tipu-tipu
Dimana rasa malu dipecundangi kepentingan diri
Dan kita pun bungkam tak peduli suara pulan pekakan telinga
Tunggu aku di lorong itu...
Kita bicara tentang manuver dan mengasah lidah
Dimana suara kita semakin tajam, memotong urat nadi rakyat
Dan kita pun menutup muka dengan topeng sang brahmana
Tunggu aku di lorong itu....
Kita bicara tentang kantong-kantong korun yang tersebar di setiap ruang
Dimana kita bisa kembali bergerak bebas tanpa ada halang dan perintang
Dan kita pun berpesta pora di atas derita mereka.
Sumedang, 22 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H