Lihat ke Halaman Asli

Berantem Itu Hebat

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu kecil saya sering berantem.Yah..namanya juga anak kecil,kadang hal sepele pun membuat pertengkaran yang berujung perkelahian.Mulai dari saling ejek sampai saling pukul. Menang? Kadang sih..ada rasa bangga juga kalo berhasil mengalahkan lawan yang notabenenya kawan sendiri.Kalah?wkwkwk..paling banter nangis trus pulang mengadu.Mengadu pada bapak?   Saat kecil, bapak gak pernah ada disamping saya saat saya kalah berkelahi. Jadi minta tolong siapa buat balas dendam atau sekedar mengadu waktu kalah? Abang…saya gak punya abang.Bayar preman? Wkwkw belom ada ide..masih kecil bro. Hanya ibu  yang mencoba meredakan tangisan saya. Saya merasa jagoan dan hebat jika berantem.Kalo ada yang menghina saya waktu itu, sudah pasti saya marah dan berkelahi. Saat SMA, saya sudah jarang berantem.Pernah berapakali berurusan dengan kawan dan berkelahi tapi kebanyakan malah saya yang gak berkelahi.Itu semua karena teman yang solider ikut membantu saya berkelahi. Senang kalo ada teman membantu berkelahi? Seneng juga sih tapi jadi kasian ama lawan hehehe ..gmn gak kasihan…dikeroyok man..dikeroyok. Bisa dibilang, saat SMA gak ada yang berani lagi nyenggol gue wkwkwkw Bangga …hebat dong? Entahlah…saya malah merasa seperti pecundang dengan cara itu. Lepas SMA, pandangan saya tentang berantem mulai sedikit bergeser. Saya mengganti istilah berantem dengan bertarung atau fight(biar keren euy). Siapa musuhnya? Ada...Dan sampai sekarang musuh saya yang satu itu gak bisa hilang. Bukan teman atau person tetapi saat itu saya lebih suka bertarung melawan dunia. Wuih…sok hebat loe Lang..bertarung melawan dunia..emang bisa apa loe..loe kan penakut? Hahahaha..ada orang kenthir bilang “ Dunia itu adalah dirimu…seluas tubuhmu..apapun dirimu itulah duniamu” Jadi…itulah mengapa saya lebih suka bertarung dengan dunia sampai sekarang. Di dunia nyata, saya adalah Elang begitu juga di dunia maya seperti Kompasiana. Pragmatis mungkin, tapi itulah pertarungan saya dan saya tidak akan minta orang lain ikut dalam pertarungan saya. Saran atau contoh positif saya terima tetapi saya tidak terima jika ikut dalam pertarungan seperti saya tidak akan ikut dalam pertarungan orang lain. Mengapa? Karena itu proses saya dan saya tak mau meracuni proses itu. So…tulisan ini hanya berbagi kisah, tidak ada maksud lain selain kenthir. Mau diambil kulitnya ..silahkan Mau diambil isinya..ya silahkan Mau dibuang..ya silahkan juga Tapi seperti kalimat pada tulisan saya sebelumnya, bukan tugas saya menilai. wkwkwkwkwk ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline