Dahulu kala, di sebuah desa kecil di Jepang, ada seorang gadis penjual sayuran. Gadis penjual sayuran itu bernama Sukhabawa Sayuri. Dia tinggal dengan ayahnya yang sudah tua. Ayahnya seorang nelayan yang bekerja mencari ikan, nama ayahnya Kuchari Ikane.
Setiap pagi, Sukhabawa Sayuri berkeling untuk menjual sayuran dan ikan hasil tangkapan ayahnya. Saat menjelang siang, dia pulang ke rumah untuk memasak dan mengurus rumah.
Sukhabawa Sayuri adalah gadis yang cantik, banyak lelaki di desa itu yang ingin meminang dirinya, tetapi dia menolak. Bahkan dia menolak, saat ada orang kaya pemilik toko grosir yang bernama Kitakasi Murasaja datang melamarnya. Begitu juga dengan lamaran pemilik laundry di desa yang bernama Kusabuni Itunoda, dia dengan halus menolaknya.
Sebenarnya Sukhabawa Sayuri sudah jatuh hati dengan seorang pemuda tampan di desanya. Dulu waktu berjualan, dia sering diganggu oleh gelandangan pasar yang bernama Tyada Ruma, tetapi datanglah seorang pemuda tampan itu untuk menolongnya. Sejak saat itu, Tyada Ruma tidak lagi mengganggunya.
Ya, dia telah jatuh hati dengan penolongnya dan berharap suatu saat kelak, dia bisa menikah dengan pemuda itu. Sayangnya, pemuda itu hanya seorang pengangguran, tidak memiliki pekerjaan. Nama pemuda tampan itu adalah Takada Gaji. Ayahnya tidak menyetujui hubungannya dengan Takada Gaji, karena pemuda itu hanya seorang pengangguran. Dan hal itu membuat Sukhabawa Sayuri sedih.
***
Suatu ketika, kerajaan sedang dilanda musibah, putera mahkota yang tampan sedang sakit. Tidak ada yang mampu mengobatinya. Bahkan tabib istana yang bernama Kuobati tak sanggup mengobatinya. Kaisar pun gundah melihat keadaan putranya, apalagi putranya adalah calon pewaris tahta.
Kaisar pun berunding dengan penasehat kerajaan yang bernama Takashi Masukan, untuk mencari jalan keluar. Takashi Masukan pun memberi saran, agar berita tentang sakitnya putra mahkota disiarkan ke seluruh negeri.
Dengan segera, kaisar pun membuat pengumuman ke seluruh negeri
Barang siapa yang bisa menyembuhkan putra mahkota, maka :
Jika dia wanita, maka akan diambil menjadi isteri oleh putra mahkota.
Jika dia lelaki, maka istrinya yang akan diambil.
Berita tentang sakitnya putera mahkota pun sampai di desa kecil itu. Kuchari Ikane yang mendengar berita tersebut segera memberitahukan kabar itu pada anaknya.
"Sayuri anakku, coba kamu ikut sayembara itu, siapa tau kamu bisa berjodoh dengan pangeran"