Lihat ke Halaman Asli

elangga da

mahasiswa

Paningkatan Olahan Jagung Di Desa Kuten

Diperbarui: 17 Juli 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Disusun Oleh : Paksi Elangga Djoentano A

Menyebarkan Inovasi Produk Olahan Minuman dan Bahan Bakar Berbahan Dasar Jagung di Dusun Kuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto


Jagung merupakan tanaman pangan utama setelah padi di Indonesia. Tidak hanya sebagai bahan pangan, jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri baik industri pangan maupun non-pangan seperti industri pakan. Jenis jagung yang mendominasi perdagangan dunia dan paling banyak dibutuhkan bagi keperluan industri adalah jagung pipil. Jagung pipil merupakan biji jagung (maize kernel) yang diperoleh dari pemipilan tongkol (pod) jagung yang telah matang.
Kabupaten Mojokerto merupakan kabupaten penghasil jagung terbesar di dusun kuten dengan produksi sebesar 367.865 ton pada tahun 2018. Namun walaupun dikenal sebagai kabupaten jagung, tidak banyak produk olahan jagung ditemui di kabupaten penghasil jagung tersebut. Sebagian besar produksi jagung dari dusun kuten dijual dalam bentuk pipilan ke pemasok.
Pada dasarnya jagung dapat diolah menjadi berbagai produk minuman seperti sirup jangung,the herbal rambut jagung dana rang briket, mulai dari olahan tradisional, semi tradisional hingga modern. Produk olahan jagung pada apapun tingkatannya memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan ketika jagung dijual sebagai pipilan. Upaya untuk mengolah jagung pipil yang pada awalnya bernilai harga rendah (2800 - 3500 rupiah per kg) menjadi berbagai produk olahan minuman sehingga nilai jualnya lebih tinggi merupakan upaya peningkatan nilai tambah. Menurut nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena adanya input fungsional yang diberlakukan pada komoditas tersebut, baik berupa proses perubahan bentuk (form utility), pemindahan tempat (place utility), maupun penyimpanan (time utility).
Agroindustri jagung sudah berkembang pesat saat ini, namun tidak semua teknologinya dapat diterapkan ke semua lapisan masyarakat. Pengolahan jagung menjadi berbagai produk olahan minuman dapat menjadi peluang kerja bagi perempuan dan ibu rumah tangga karena menggunakan teknologi yang sebenarnya sudah ada di masyarakat. Produk inovasi produk jagung dengan teknologi tepat guna perlu dikenalkan ke masyarakat, termasuk cara pengolahan, peralatan yang dibutuhkan, pengemasan dan bagaimana pemasaran produknya. Oleh karena itu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mendiseminasikan dan mendorong berbagai inovasi produk olahan makanan dari jagung pipil pada masyarakat penghasil jagung di dusun kuten, Kabupaten Mojokerto.

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode Kegiatan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa melalui kegiatan pengabdian Program Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat setempat. Kegiatan dilakukan dari minggu ke 1-2,2024 dengan pelaksanaan pengabdian berlangsung pada Juni 2024. Masyarakat mitra adalah masyarakat dusun kuten, kecamata Gondang, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Desa Karangkuten ini terdiri atas 6 dusun yang penghasilan utama masyarakatnya adalah dari komoditas jagung,padi dan komoditas yang lain.
Tahapan persiapan inovasi produk; meliputi tahapan mahasiswa membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan jagung menjadi berbagai produk. Tahapan ini dilakukan dalam bentuk pembekalan materi oleh dosen ahli, uji coba pembuatan berbagai produk minuman olahan jagung, dan penyediaan berbagai kemasan dan label untuk setiap produk. Sosialisasi kegiatan; dilakukan di balai dusun kuten yang dihadiri oleh masyarakat setempat serta kepala dusun. Sosialisasi kegiatan juga dilakukan pada masing-masing kelompok kerja yang meliputi gabungan dari 3-4 dusun. Diseminasi teknologi; dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi dan pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan masyarakat. Evaluasi; dilakukan untuk menilai seberapa besar kemampuan inovasi masyarakat dalam menghasilkan produk olahan berbahan dasar jagung dalam bentuk lomba masak produk olahan jagung yang diikuti oleh seluruh dusun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karbohidrat mendominasi kandungan nutrisi dari biji jagung yang disirupkan, walaupun sebenarnya biji jagung juga mengandung protein, lemak, serat pangan, beberapa mineral dan vitamin. Selain itu jagung juga mengandung fitokimia penting yang terdiri dari karotenoid, fenolik dan fitosterol. Kandungan karbohidrat yang tinggi beserta kandungan nutrisi penting lainnya menjadikan jagung sebagai bahan baku produk pangan berbahan dasar jagung.
Pengolahan jagung menjadi berbagai produk olahan minuman dapat menjadi peluang kerja bagi perempuan dan ibu rumah tangga lainnya. Dengan demikian hal ini akan meningkatkan angka partisipasi kerja perempuan. Adanya produk olahan jagung dapat meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus bisa menjadi usaha skala rumah tangga dengan seluruh aspek komersialnya melalui teknik pengolahan, pengemasan dan manajemen pemasarannya.
Tahapan persiapan yang berlangsung selama tiga bulan memberikan waktu yang cukup untuk berinovasi menghasilkan berbagai produk olahan jagung. Produk ini kemudian didiseminasikan kepada masyarakat Dusun kuten terutama ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK . Kegiatan demonstrasi dan praktek bersama masyarakat (pelatihan) dilakukan dalam pembuatan berbagai produk olahan minuman. Kegiatan juga diikuti dengan penyuluhan mengenai keamanan produk pangan, pengemasan dan pelabelan produk, pembuatan analisis usaha secara sederhana serta peluang pemasaran dilakukan pada setiap kelompok kerja yang dibagi atas 3-4 dusun . Kegiatan pendampingan juga dilakukan pada beberapa anggota/kelompok

masyarakat yang menunjukkan minat terhadap pengembangan usaha pengolahan jagung lebih lanjut. Pada dasarnya produk olahan dapat dikelompokkan atas 3 bagian, yaitu produk berbahan dasar jagung pipil atau biji jagung dan yang berbahan dasar jagung . Masyarakat selama ini sudah mengenal produk yang dibuat langsung dari biji jagung yaitu tojin atau marning jagung, dan emping jagung. Inovasi produk olahan yang belum dikenal masyarakat secara luas adalah Teh Rambut jagung,sirup jagung ,dan arang briket.

Tanaman jagung memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah rambut jagung yang dapat diolah menjadi teh herbal yang sangat menyehatkan dan berkhasiat bagi tubuh. Masyarakat masih kurang memahami manfaat rambut jagung sebab masyarakat biasanya hanya mengambil biji jagung, meskipun banyak bagian lain dari tanaman jagung yang dapat diambil dan diolah, seperti bonggol jagung, kulit jagung, batang jagung, dan rambut jagung.

Dalam pelaksanaan nya diperlukan persiapan untuk bahan-bahan pembuatan arang briket, teh herbal rambut jagung dan sirup jagung yaitu dengan mengumpulkan Bonggol jagung, rambut jagung dan biji jagung serta menyortirnya. Dalam melaksanakan program pelatihan ini dilakukan di Balai Desa Karangkuten, Kabupaten Mojokerto, pada hari Senin - Kamis, 15-18 Juli 2024 pada pukul 09.00 -- 12.00 WIB, pelatihan ini mengundang sebanyak 5 orang mitra, kegiatan pelatihan dimulai dengan melakukan pengenalan, kemudian mengisi pretest yang berisi seputar pengetahuan mengenai pemanfaatan Bonggol jagung, rambut jagung, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai khasiat serta manfaat dari rambut jagung yang dapat digunakan sebagai minuman Teh Herbal, arang briket dari Bonggol jagung serta sirup dari biji jagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline