Hari telah begitu larut,
dingin mulai merambat menyelimuti
larutkami dalam memikirkan Mu
Malam masih dingin
ketika kami tengelam dalam ekstase Mu
dalam pergumulan tiada henti,
kau hadir tiba-tiba
entah taufan mana yang menghadirkanmu disini
wahai gadis berjubah putih
Kau pangil tujuh dari kami yang lima belas
berbaris ke depan
namaku tidak kau panggil,
Tanpa basa-basi,
ekspresi wajah yang dingin
Kau keluarkan pisau besar dari balik bajumu
Kau penggal kepala kawan-kawanku
satu persatu
Suaraku tercekat dalam kerongkongan
menyaksikan kejadian tiba-tiba itu
Mataku, fikiranku,
kini telah dipenuhi oleh merah darah itu
Kenapa kau penggal kepala kawan-kawanku...?
Kenapa tidak juga kau penggal kami yang tersisa...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H