Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Biasa atau Luar Biasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini 20 september aku duduk diantara ratusan mahasiswa baru di kampus tercinta, ada yang makin terus membara di dada ini ketika melihat mereka, sepertinya rasa itu tidak pernah padam dan terus membara. Sepuluh tahun lalu dengan semangat mengapai hidup yang lebih baik, aku tinggalkan kampung miskin di utara Jawa Tengah, merantau ke Jakarta, menjemput mimpi. Ya…hanya membawa mimpi. Dua tahun aku habiskan bergulat dengan bekerja, aku sisihkan hasil bekerja untuk aku tabung, hanya ada satu tujuan. Kuliah. Meski bagi orang kampong seperti ku, kuliah mungkin hanya mimpi. Tapi aku tidak hanya mau sekedar mimpi. Aku mau mimpi itu menjadi nyata.

8 tahun lalu, bersama ratusan mahasiswa baru di kampus IAIN Jakarta, aku terbakar gelora. Ada rasa minder memang di awalnya, anak kampung yang memberanikan diri kuliah dengan uang pas-pasan. Bertemu ratusan mahasiswa yang kebanyakan mereka datang dari kalangan berada, tidak jarang bawa mobil atau diantar oleh orang tua mereka dengan mobil. Aku seorang diri, terjun bebas ke gelanggang bernama perkuliahan, tanpa mentor, hanya berbekal senyum ibu, dan segelintir mimpi. Tapi aku telah membuktikan bahwa aku bisa. Bahwa pendidikan bukan hanya milih orang berada. Bahwa pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Bahwa pintar adalah kewajiban kita. Aku tidak akan pernah berhenti untuk terus belajar.

Hidup memang guru yang paling baik. Tak terasa delapan tahun sudah. Tapi aku masih duduk disini, masih bersama mereka. Tapi aku tidak pernah menyesal. Aku masih haus, aku masih ingin menantang. Kampus tidak pernah memberikan kepuasan apa-apa, hanya ritual-ritual formalism. Dengan sistem dan kualitas dosen yang memprihatinkan, kita tidak bisa terlalu banyak berharap kepada mereka. Bagi mereka yang merindukan ilmu pengetahuan, maka jangan mengandalkan ilmu yang kamu peroleh di kampus, jagad raya ini adalah laboratorium besar yang bisa menjadi kawah candradimuka mu.Jangan berpuas…terus gelisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline