Lihat ke Halaman Asli

Elam Sanurihim Ayatuna

Pegawai di Kementerian Keuangan

Dita Karang dan Bagaimana KPOP Mendominasi Kita

Diperbarui: 1 Juni 2020   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: twittter @code_dita

Dita Karang, gadis kelahiran 1996 itu sukses menggemparkan jagad per-KPOP-an tanah air. Dara berparas manis tersebut berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi member girlband K-POP.

Lagu "Who Dis?" yang dinyanyikan oleh Secret Number, idol group tempat Dita bergabung selama berhari-hari menjadi trending teratas youtube Indonesia. Bahkan hingga tulisan ini dibuat (31/05/2020), video-nya telah ditonton sebanyak lebih dari 10 juta kali dan menempati peringkat ke-2 trending youtube untuk kluster musik.  Dita Sarang juga pernah menjadi pembicaraan utama di twitter hingga muncul di trending topic di Indonesia.


Selain sosoknya yang piawai bernyanyi dan lincah menari, sosok Dita punya daya tarik tersendiri bagi penggemar K-POP Indonesia. Walau telah Go International, Dita masih mempertahankan gaya bicaranya yang "medhok". Cantik, manis, berbakat, dilengkapi dengan ciri khas kejawaannya tersebut, sosok Dita bisa dikatakan merupakan strategi marketing yang baik dalam menembus pasar K-POP tanah air.

Namun, terlepas dari bergabungnya Dita adalah bagian dari strategi marketing atau bukan, yang jelas pasar Indonesia cukup 'seksi' bagi Industri budaya Korea Selatan Dengan jumlah penduduk muda yang terbesar di ASEAN, konsumen Indonesia cukup mengisi kantong-kantong duit oppa-oppa Korea. Bahkan SM Entertainment, salah satu perusahan rekaman KPOP raksasa di Korea membuka kantor perwakilannya di Jakarta untuk semakin menegaskan infiltrasi mereka di pasar Indonesia.

Selain musik, industri KPOP juga merambah lini bisnis lain seperti film, aksesoris,  pariwisata, dan makanan. Untuk film, berbagai drama korea dari mulai yang ditayangkan di bioskop, aplikasi streaming film, hingga stasiun televisi lokal laris manis ditonton masyarakat Indonesia.

Aksesoris atau merchandise juga menjadi keranjingan konsumen Indonesia. Bahkan muncul beberapa personal buyer yang memberikan jasa titip pembelian pernak-pernik KPOP langsung dari Korea seperti album, poster, foto, tongkat lampu, dan sebagainya. Penjualan merchandise KPOP pada tahun 2018 secara global mencapai US 132 juta dollar atau 1,9 triliun rupiah.

Demam KPOP pula yang membuat industri pariwisata Korea meningkat. Korea Tourism Organization (KTO) mencatat lebih dari 17,5 juta pelancong asal Indonesia yang berkunjung ke Korea pada tahun lalu. Angka ini adalah yang tertinggi, melampaui capaian angka tertinggi di tahun 2016 lalu yaitu sebanyak 17,24 juta wisatawan.

Makanan asal Korea kini pun menjadi salah satu makanan wajib anak kekinian. Banyak tempat makan atau restoran khas Korea dari mulai warung piring jalan, hingga restoran mewah yang menjual kimchi, tokpokki, rameyon, dan sebagainya. Menteri Perdagangan, Enggartiasto pernah menyebut jika setidaknya ada lebih dari 245 restoran dan bar Korea di Jabodetabek.

Kedigyaan KPOP di Indonesia maupun dalam dunia internasional tidak datang secara tiba-tiba. Racoma (2019) menyebut keberhasilan dominasi KPOP setidaknya disebabkan oleh tiga hal utama, yakni:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline