Lihat ke Halaman Asli

Dicintai Jin

Diperbarui: 11 Maret 2016   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terengah malam itu seakan tak mampu menahan desahan, seakan ada yang menindih tubuhku kuat, berat tak terelakan.

Aku bergumam dalam hati "apa ini ?" Birahiku semakin menjadi-jadi sembari mendesah aku berusaha berdiri, namun terjebak dalam kenikmatan.

Kutampar pipuku, sakit !... dan aku sadar "ternyata aku sadar" gumamku, telanjang bulat diantara gelapnya kamar, aku kembali merasakan kejang-kejang, tak lama kebudian aku merasakan kenikmatan yang panjang, kulihat dan kurasakan begitu basahnya kasur tempat tidurku, setelah aku merasakan tubuhku kembali ringan kulihat pintu kamar terbuka dan lampu kembali menyala, aku tanpa baju celana menyaksikan diri basah oleh sperma.

Aku bingung kala itu kemudian menuju kamar mandi, membersihkan diri, namun tak lama aku seakan didorong dan lagi-lagi seakan ada yang memainkan kemaluanku, syahwatku pun menjadi-jadi hingga yak terlalu sadarkan diri.

Jelas sangat jelas kulihat sembari merasakan tiba-tiba saja sosok wanita cantik menindih tubuh, telanjang bulat pula, aku diam terengah melihat kecantikannya, lalu aku beryanya "Siapa kamu ?", perempuan itu dengan nada suara yang lembut menjawab "aku adalah kekasihmu, yang setiap malam selalu mencintaimu, melayanimu sayang" sontak aku kaget, seakan ingin pingsan namun dihela oleh kenikmatan. Aku bertanya kembali "darimanakah kamu ? Kenapa kamu mencintaiku ? Padahal aku tak mengenalmu ?" Perempuan itu menjawab "aku adalah wanita yang sering hadir dalam mimpimu, terkadang kau menghayalkanku" aku heran dan bingung.

Wanita itu memainkan keindahan tubuhnya, dan masih menindihiku dengan perlahan namun pesti bagaikan suami istri, aku yang sudah lama merasakan sepi sangat menikmati siapapun yang ku gauli, tak memikirkan itu sosok apapun dan dari manapun aku merasakan bahwa wanita ini sangat memesona, tubuhnya yang mulus, langsing membuatku bertanya "tak rugikah kau denganku ? Aku ini apa selain lelaki pengangguran" wanita itu menjawab "aku sangat mencintaimu, tak ada alasan dan tak ada yang dapat membedakan kita, apapun kamu aku tetap mencintaimu" aku terkesima penuh tanya dari pertanyaan sebelumnya, semakin cepat kumainkan pinggulku wanita itu merasakan juga nikmatnya, kudengar ia semakin keras mendesah dan mengulas wajahku "mengapa ?" Tanyaku "Nikmat sekali permainanmu" jawabnya "benarkah, apakah kau sudah sering melakukannya ?" Timpal tanyaku lagi "aku hanya untukmu sayang, tak akan kuberikan kepada siapapun jiwaku ini" jawabnya, membuatku semakin percaya bahwa wanita ini sudah lama sekali mencintaiku, aku kemvali bertanya, namun masih rencana karena aku sudah hampir mencapai puncak kenikmatanku dan setelah selesai aku terengah diapun menghilang.

Setelah malam itu, aku selalu menunggu, dan tak diragukan lagi, cintanya sejati, hampir tiap malam kami berhubungan, namun ia datang dan pergi sesukanya, cepat seperti kilat.

Malam ini ia datang lagi namun dengan senyum yang lebih lebar, ia berucap "sayang ! Aku hamil" terkaget aku, jauh sudah memikirkan bahwa aku tak punya apa-apa untuk mempersuntingnya, akupun berucap "bagaimana sayang, aku tak punya apa-apa untuk melamarmu "perempuan itu menjawa "kau cukup ikut beraamaku" dengan wajah takut penuh sesal aku mengiyakan, namun karena aku dibawa kedunianya, aku tak dapat lagi melanjutkan cerita ini. Mungkin nanti jika aku kembali, akan ku teruskan lagi  cerita ini, sekian. Aku pergi dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline