Lihat ke Halaman Asli

elafaNURIStiya

Mahasiswa_Hobi Random

Narasi Deskripsi Deduktif KPI IAI Syarifuddin-Lumajang

Diperbarui: 1 November 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis, Studio Gibli (Pinterest)

Ela Fanuristiya adalah seorang Mahasiswi yang menempuh pendidikannya di sebuah kampus Islam di Kabupaten Lumajang. Kampus tersebut bernama Institut Agama Islam Syarifuddin (IAI Syarifuddin) yang menjadi kampus Islam terbesar di Lumajang. Kampus ini didirikan oleh Alm. KH. Muhammad Adnan Syarif, Lc. MA. dengan 3 Fakultas dan 1 Akademisi, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), serta Akademisi Komunitas Teknologi Syarifuddin (AKTS). Fakultas Tarbiyah terdiri dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terdiri dari Prodi Ekonomi Syariah (ES) dan Akuntansi Syariah (AS). Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam terdiri dari Prodi Manajemen Dakwah (MD), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), serta Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Sementara Akademisi Komunitas Teknologi Syarifuddin terdiri dari satu Prodi yaitu Administrasi Perkantoran. Ela Fanuristiya merupakan salah satu bagian dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam dalam Prodi KPI. Kini, statusnya masih menjadi Mahasiswi aktif Semester 3 di kampus kebanggaannya.

Pada umumnya, setiap orang memiliki gaya yang berbeda untuk memahami dan mempelajari suatu hal berdasarkan kepribadiannya. Ada yang menggunakan cara verbal atau linguistik seperti membaca dan berbicara. Ada yang menggunakan gaya logical atau mathematical untuk menelan informasi yang ingin ia pahami. Ada yang menggunakan auditori seperti memanfaatkan pendengaran. Ada yang menggunakan kinestetik atau gerakan-gerakan yang dapat ia pahami sendiri untuk menghafalkan. Serta ada yang lebih memahami sesuatu dengan melihat visual atau spasial seperti gambar, simbol, dan tulisan. Dalam proses belajarnya, Ela Fanuristiya adalah tipe Mahasiswi yang menjadi salah satu pengguna ilustrasi dan catatan. Ia lebih banyak mencatat dan mencoret-coret kertas untuk memberikan bentuk visualnya dibandingkan membaca suatu materi yang sudah ada. Hal inilah yang membuatnya lambat dalam memahami suatu bacaan daripada memahami gambar atau bacaan yang telah ditulis ulang.

Sebagai seseorang yang memiliki Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) INFJ-T, ia lebih cenderung menyukai kegiatan-kegiatan non-akademik. INFJ atau Advokat adalah seorang introvert yang lebih tertarik dengan hal-hal yang menggunakan kreativitas, dan Ela Fanuristiya juga termasuk kedalamnya. Ia memiliki ketertarikan dalam menggambar dan menulis cerita sebagai bentuk memvisualisasikan emosi dan pikirannya. Biasanya ia mengabadikan karya lukis seperti ilustrasi seseorang dengan aliran semirealis di media sosial pribadinya atau sekedar disimpan dalam display book untuk dinikmati sendiri. Sementara hasil karya tulis seperti cerpen, novel, dan artikel umum ditulis di Wattpad, blog, atau file documents di laptopnya. Selain menggambar di kertas, ia juga sesekali membuat desain grafis untuk beberapa kepentingan seperti logo, pamflet, banner, atau desain lainnya. Hanya saja, ia tidak begitu menekuni hobi ini dibandingkan hobi menggambar tradisionalnya. Di samping itu, ia juga suka membuat kerajinan tangan untuk hiasan interior, pakaian boneka, dan amigurumi rajut.

Tipe kepribadian INFJ cenderung rentan terhadap overthingking atau berlebihan dalam berpikir. Hal tersebut membuat orang-orang sepertinya dianggap memiliki pikiran yang random atau acak. Terutama ketertarikannya terhadap hal-hal yang berbau mitologi, urban lagend, dan teori-teori konspirasi. Karena sifat overthinkingnya, ia sering memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan seperti perasaan benda mati dalam sebuah situasi yang terjadi layaknya manusia atau membayangkan jika manusia menjadi seekor ikan hanya karena untuk membuktikan dapat tidaknya ikan tertidur di atas kasur dalam air. Ia seringkali mengutarakan pikiran dan keinginan randomnya kepada teman-temannya, khususnya keinginan untuk memiliki burung hantu biru atau obsesinya ingin memelihara seekor makhluk mitologi seperti naga yang berwarna merah dan hijau.

Ditulis oleh Ela Fanuristiya, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Salam Komunikasi!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline