Hari Jadi Lumajang (Harjalu) merupakan perayaan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat Lumajang. Yang mana tujuannya sendiri adalah untuk memperingati kelahiran kota pisang ini. Setiap tahun perayaan ini di adakan dengan ciri khas dan tema yang berbeda-beda. Begitupun juga dengan Harjalu ke-767 ini. Tema yang di ambil untuk menjadi semboyan dan harapan masyarakat Lumajang di masa depan adalah 'Bangkit Bersama Semakin Kuat'. Yang mana cita-cita seluruh warga Lumajang adalah untuk menjadi lebih baik.
"Ini adalah Harjalu yang ke-5 periode saya dan bunda Indah sejak tahun 2018," ujar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, M.ML pada 15/12/2022.
"Dan ini adalah Harjalu terakhir di periode Cak Thoriq dan saya dari tahun 2018-2023," tambah Ir. Indah Amperawati, M.Si selaku Wakil Bupati Lumajang menimpali.
Hal yang istimewa di perayaan Harjalu kali ini adalah konsep acara beserta kemegahannya. Bupati Lumajang mengundang langsung 6 grup Jaran kencak se Kabupaten Lumajang dengan jumlah 40 ekor. Salah satunya adalah grup Jaran kencak Putri Jaya dari Randuagung, Lumajang. Atas undangan tersebut, para crew jaran kencak mempersiapkan kuda mereka agar tiba di Alun-alun Lumajang tepat jam 07.00 WIB. Mendekati acara, mereka memakaikan baju zirah khas Jawa pada kuda-kuda mereka yang memang menjadi komponen penting bagi kesenian khas Lumajang ini.
Tidak hanya itu, di perayaan Harjalu kali ini juga menampilkan sebuah tarian tradisional yang bernama 'Tari Topeng Kaliwungu'. Tarian ini baru saja diresmikan di Jakarta sebagai kesenian khas Lumajang, Jawa Timur. Ada 12 sanggar tari se kabupaten Lumajang yang ikut berkontribusi dalam memeriahkan acara ini. Beberapa di antaranya adalah sanggar tari Dewi Senggolangit, Jogotrunan, sanggar tari songo songo SMA PGRI 1 Lumajang, dan satu grup International maestro dance, Didi Nini Thowok yang menjadi tamu istimewa Bupati Lumajang.
Tujuan menampilkan tarian ini adalah untuk menularkan ilmu kepada generasi muda untuk mewarisi kesenian khas daerah ini. Untuk persiapan tarian ini agar dapat ditampilkan sesuai dengan teknik tari topeng Kaliwungu sendiri membutuhkan waktu berbulan-bulan.
"Kalau yang instan atau yang cuma lihat dari YouTube itu akan bisa sebenernya, tapi tekniknya belum tentu benar. Oleh sebab itu, untuk memperdalam teknik tari topeng Kaliwungu ini harus belajar langsung dari masternya," ucap Silvia Eka Susanti, S.SN selaku pelatih sanggar tari songo songo Sumberejo.
Lampiran foto-foto dokumentasi: