"Biarkan rasa kita ini seperti aliran sungai, mengaliri sawah-sawah sukma dan ladang jiwa. Sehingga pada saat kita tanam cinta dan kerinduan di sini, kita tuai dengan penuh kegembiraan," katamu padaku ketika terakhir kali berbalas pesan singkat.
Beberapa tahun setelah itu hari-hari masih tampak seperti biasanya, namun hati tidak. Keterbatasan jarak dan keadaan yang tak memungkinkan untuk bersama, menjadi siksa bagi batin yang dipenuhi cinta.
Tak ada kabar dia berikan selain kerinduan tak terungkapkan oleh malam dan rasa kehilangan yang lebih sangat daripada perpisahan. Sampai pada titik di mana aku hanya merasakan kesendirian begitu luka.
"Jika kau pertanyakan perasaanku, coba lihat ke langit ketika malam penuh bintang. Sunyi tapi menenangkan, dingin tapi meneduhkan. Tak ada perasaan lain selain kegembiraan, walau sedikit menyakitkan," ujarmu masih dalam pesan singkat.
"Tetap jaga dengan rasa, tanpa menyakiti siapa," jawabku pasrah.
Tasikmalaya, Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H