satu persatu puisi dibacakan
suara dilantangkan
kabar baik diberitakan
kabar buruk disunyikan
matahari ditelan
bulan ditelantarkan
menjadi gila lalu diri dilupakan
edan
selamat datang di sebuah kota
di mana bukit-bukit diratakan
pepohonan ditumbangkan
basa-basi diutamakan
kebenaran dianaktirikan lalu
kesalahan dibela sampai pingsan
demi wajah tanpa kotoran
peduli hina di Mata Tuhan
itulah sedikit saja kuceritakan
kawan,
tetap dalam kewarasan
jangan lupa berdoa tak tergoda setan
untuk berkata tanpa kemaluan
dan bertindak menghinakan
semua akan dipertanggungjawabkan
tak peduli walau kalian bersorban
Tasikmalaya, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H