pensil yang berserakan di atas meja, di bawah kertas-kertas sketsa di antara penggaris dan penghapus yang kesakitan
aku tak segera merapikannya setelah beberapa catatan takdir aku baca dan tulis kembali di kening hampa
hingga ketika sampai pada sebuah rupa sempurna
arsiran demi arsiran menjadi saksi puncak makrifat
sketsa-sketsa belum sempat aku selesaikan, di dalam figura di depan jendela pula
aku menyaksikan diriku mengembun di wajah lembayung
lalu hilang dalam tatapan mendung
Tasikmalaya, 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI