Padayungan, Jl. Perintiskemerdekaan di depan sebuah Pegadaian anakku asik bermain dengan mobil-mobilan yang dibawa dari rumah
Sementara aku ketika menulis sajak ini tengah hanyut dalam nyanyian malam Leo Kristi
Di luar gerimis dan panas membuatnya jauh dari romantis
Sesekali kubuka Facebook lalu membalas komen Acep Zamzam dan beberapa penyair lainnya membahas kupluk yang mereka sebut ciput
Aku selalu terhibur merasa seperti hidup guyonan itu nyata, bersama mereka aku mendapatkan kegembiraan
Di luar masih gerimis dan gerah membuatnya jauh dari romantis
Jalanan selalu ramai seperti biasanya, kali ini hujan turun lebih deras
Aku sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anakku yang seperti tiada henti, tak ada lelahnya berbicara
Di luar aku tertawa sedang di dalam aku terluka oleh nasibku sendiri
Tasikmalaya, 25 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H