Lihat ke Halaman Asli

hida

writer

Peri Hujan

Diperbarui: 30 Desember 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peri hujan jatuh di sepertiga malam

Dalam sujud yang gelap

Airmata mengalir di atas genting

 

Peri hujan menangis di kali pertama

Ketika puisi membeku

Dalam pelukan sehangat kalbu

 

Peri hujan terbang di dalam kepalaku

Sayapnya pelangi melambai mesra

Cinta kuutuhkan di keningnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline