Lihat ke Halaman Asli

Sahabat

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Insan mana pun berhak memiliki sahabat ataupun sekedar teman.Oleh karena itu dalam memilih sahabat,aku tak pernah menilai siapa dirimu.Seberapa tinggi atau rendahnya derajatmu ataupun darimana asal serta apa latar belakangmu.

Bagiku,sejatinya derajat tak perlu ada dalam hubungan sebuah persahabatan.Yang ada cukup kita saling menghargai serta saling menghormati.Itu penting agar kita tak saling melukai.

Aku tak pernah mengharap manis darimu,meski sering kau memberi manis untukku.Maka penuh syukur aku akan mengukir moment tersebut menjadi sejarah yang tak terlupakan dalam hidupku.Aku juga tak mampu berkata bahwa aku mampu memberimu manis.Tapi aku yakin,bila kau memang menganggapku maka kau tak pernah mengharap manis dariku.

Kita sama!Terkadang aku membutuhkan dirimu sebagai pendengar sejati gundah hatiku.Tetapi tahukah engkau,aku juga memiliki telinga yang tak pernah panas untuk mendengar gundah hatimu.Karena aku sahabatmu.Aku sanggup menerima segala cerita tentang gundah hatimu atau bahkan aib hidupmu tanpa memandang rendah derajatmu.

Bila terkadang  kita berbeda pendapat dan bertengkar,maka anggaplah itu sebagai proses untuk mendewasakan serta mempertahankan keakraban kita yang selama ini telah terjalin mesra.Sebagai sahabat aku bersedia berkorban semampuku untukmu,namun bukan berarti kau berhak mengorbankanku demi dirimu dan kepentinganmu.Itu menyakitkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline