UMKM merupakan perwujudan usaha untuk menopang perekonomian masyarakat, yang mana bidang yang ditekuni dapat berupa kuliner, agribisnis, ataupun cinderamata sesuai khas daripada desa atau kelurahan terkait. Adapun pada tanggal 27 Desember 2021 sampai 27 Januari 2022 merupakan masa mengabdi mahasiswa Uin Malang dalam kegiatan KKM DR yang merupakan agenda tahunan dari universitas untuk memperkenalkan dan menerjunkan mahasiswa secara langsung dalam kehidupan sosial masyarakat di daerahnya masing-masing. Kegiatan KKM DR ini tentunya sebagai sarana untuk mahasiswa dapat menerapkan dan merealisasikan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat dari bangku perkuliahan.
Adapun kelurahan Sidomulyo yang merupakan tempat KKM kami ialah kelurahan dengan UMKM yang cukup beragam dan maju di bidangnya. Beberapa diantaranya ialah tahu walik, tahu bakso, ikan pindang, kerupuk ikan, dan masih banyak lagi. Satu UMKM yang berkesempatan untuk kami ulik ialah tahu walik sumur srumbung dengan Ibu Tika sebagai ownernya. Produksi tahu walik Ibu Tika ini sudah sangat besar dan meluas di daerah Tuban. Selain mengulik perjalanan UMKM yang dijalankan Ibu Tika, kami juga membantu proses pembuatan tahu walik dan siomay mulai dari pemasukan adonan hingga pengukusan.
Seperti yang kita ketahui, tahu walik merupakan jajanan dengan bahan yang mudah ditemukan dan proses pembuatan yang cukup sederhana. Namun Proses pembuatan tahu walik kelurahan Sidomulyo atau tepatnya Tahu walik Sumur Srumbung ini sedikit berbeda dan cukup memakan waktu yang panjang, hal ini karena setelah proses pengisian adonan kedalam tahu yang telah dibalik tidak langsung dilakukan proses penggorengan melainkan dikukus terlebih dahulu.
Hal tersebut dikarenakan tahu walik Ibu Tika ini sudah menjadi produsen utama untuk banyak pedagang gerobak dan reseller. Sehingga mereka yang membeli dalam jumlah besar dapat menjual kembali dalam keadaan baru digoreng, atau dikukus sajapun juga telah bisa disajikan. Selain tahu walik, Ibu Tika juga memproduksi siomay dengan dua varian yakni original dan pedas. Siomay varian original berwarna putih sedangkan varian pedas berwarna merah. Diakuinya juga bahwa penghasilan dari usaha mikro yang dijalankannya ini telah menghidupi keluarganya sejak beberapa tahun silam. Dengan penjualan yang terus melonjak, Ibu Tika selalu berusaha mempertahankan kualitas rasa untuk tetap mendapat kepuasan tinggi dari para konsumennya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H