Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno S Parasian Panjaitan

Kaizen | Complex being | Miscellaneous

Ketiadaan dan Keberadaan

Diperbarui: 10 Februari 2023   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita masuk kesebuah ruangan gelap kemudian mulai meraba dan tidak menemukan apa-apa (belum), maka kesimpulan paling mudah yang kita lakukan saat itu adalah menganggap ruangannya kosong. Jika dijabarkan kita mengambil kesimpulan itu karena fokus kita untuk mencari suatu objek dalam ruangan itu untuk diamati. Dan ketika kita tidak menemukannya (belum), kita mengangganya tidak ada.

Namun andaikata begitu gelapnya ruangan itu sehingga  kita penasaran tingkat kegelapan ruangan tersebut maka saat itu kegelapan telah menjadi objek yang diamati, seperti data yang ada kegelapan punya skala atau tingkat kegelapan.


Jika sebagian dari kita menganggap pendekatan seperti ini nonsense, coba balik keadaanya menjadi terang namun kosong. Sama seperti sebelumnya saat itu fokus kita adalah kepada objek yang untuk diamati, ketika kita menganggap tidak ada objek yang diamati kita menganggaonya tidak ada. Ketika cahaya dalam ruangan itu menjadi amatan maka intensitas cahaya saat itu menjadi objek.

Kembali lagi ke keadan ruangan yang gelap tadi, sebelumnya ruangan gelap itu masih kita anggap kosong namun ketika cahaya tiba-tiba hidup ternyata ruangan nya ada banyak sekali beraneka macam benda di dalamnya. Saat itu kita akan berfikir ternyata ruangan itu berisi, namun ketika kita mencari objek amatan yang spesifik jika kita belum mendapatkan objek yang menjadi fokus amatan kita akan menganggap barang yang kita cari itu tidak ada. Bisa dibilang ada atau tidaknya sesuatu itu tergantung tingkat kesadaran pengamatan kita dan fokus untuk mengenali objek yang diamati. Dan jika tidak ada pengamat sesuatu tidak bisa dipastikan apakah ada atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline