Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno S Parasian Panjaitan

Kaizen | Complex being | Miscellaneous

Perihal Tayangan yang Sesuai dengan Jati Diri Bangsa

Diperbarui: 10 Oktober 2021   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanggal 23 Januari 2020 yang lalu Kompasiana mengangkat tema seputar "Tayangan Yang Sesuai Dengan Jati Diri Bangsa" dan disana diangkat  soal pernyataan bapak Arief Hidayat Thamrin yang cukup kontradiktif. Terlepas dari pernyataan beliau izinkan saya mencoba menuangkan buah pikiran saya mengenai hal tersebut. 

Bagaimana tayangan yang sesuai dengan jati diri bangsa? Apa indikatornya? 

Sebelum saya menjelaskan pendapat saya mungkin alangkah baiknya jika kita membahas mengenai seperti apa sebenarnya jati diri bangsa. Kita pastinya sudah paham kalau jati diri bangsa itu sendiri adalah kebhinekaan. Negara kita Indonesia dengan tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi dalam berbagai aspek. 

Dari bentuk geografis yang merupakan kumpulan kepulauan dengan topografi yang beragam sudah membuat negara kita Indonesia menjadi sangat kaya akan diversitas. 

Mulai dari potensi alam tiap wilayah, suku bangsa, keberagaman kepercayaan disamping agama resmi yang diakui oleh negara dan berbagai hal lainnya. Dan semua itu dirangkum dalam satu falsafah hidup bangsa kita yaitu Pancasila. 

Adapun sejarah yang juga merupakan bagian dari jati diri bangsa merupakan pembelajaran bagi kita agar dapat menentukan langkah terbaik di masa kini, bukan untuk menjadi terpaku dan membuat kita menutup mata akan kesempatan yang saat ini. 

Intinya tayangan yang sesuai dengan jati diri bangsa ialah tayangan yang menjadi inspirasi kemajuan bagi setiap insan bangsa dan sejalan dengan Pancasila

Jadi mungkin sedikit berlebihan jika dikatakan tayangan luar seperti discovery chanel ataupun tayangan luar lainnya tidak diperlukan. Selama itu untuk membangun dan memberikan inspirasi yang baik hal itu seharusnya diapresiasi. Yang perlu di benahi sebenarnya adalah tayangan destruktif yang bersifat radikal dan mengancam ketenangan dan keutuhan bangsa. 

Tayangan semacam itu bisa saja datang dari dalam negri maupun dari luar negri. Pada tingkat pemahaman yang lebih tinggi lagi sebenarnya tetap ada pelajaran yang bisa didapat dari tayangan yang radikal dan destruktif, namun karena cara respon tiap orang bisa berbeda-beda lebih baik peredaran tayangan seperti itu dibatasi untuk menghindari respon negatif.

Adakah tayangan saat ini yang mencerminkan jati diri bangsa? Bagaimana bentuknya? 

Pastinya Indonesia punya tayangan tanyangan berkualitas dan menginapirasi. Sebagai contoh Mata Najwa, Jejak Petualang, Kick Andy, Hitam Putih, Indonesian Lawyers Club, dan pastinya masih banyaj tayangan yang tidak kalah menginspirasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline