Lihat ke Halaman Asli

Burhanuddin Muhtadi: Kubu Jokowi Jangan Takabur!

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Metro TV menghadirkan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dan Akbar Faisal sebagai tim sukses Jokowi-JK sesaat sebelum menayangkan secara live pengambilan nomor urut Capres-Cawapres hari ini, Minggu (01/06) di gedung KPU.

Sayangnya, Metro TV tidak menghadirkan salah satu anggota tim sukses Prabowo-Hatta sebagai penyeimbang, sehingga Akbar Faisal bisa dengan begitu leluasa ‘membombardir’ kubu Prabowo dan memoles serta mencitrakan kubu Jokowi yang seakan tanpa cela sedemikian rupa.

Melihat Akbar Faisal yang begitu membombardir kubu Prabowo, Burhanuddin Muhtadi berusaha untuk ‘menyeimbangkan’ arah dialog. Ia kemudian mengungkapkan hasil surveynya yang menyatakan bahwa negative campaign yang dilontarkan pihak-pihak tertentu kepada Prabowo tentang issu sebagai pelanggar HAM ternyata tidak berdampak sama sekali.

“Mohon maaf, saya harus mengatakan secara jujur bahwa issu tersebut tidak berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo”, paparnya.

Burhanuddin Muhtadi juga mengingatkan pada tim sukses Jokowi-JK agar mereka tidak merasa sudah menang. Sebab menurutnya ada beberapa orang di kubu tim sukses Jokowi-JK menganggap bahwa kubunya pasti menang dan sebenarnya pertempuran sudah selesai.

Menurutnya, popularitas Jokowi belakangan cenderung stagnan dan Prabowo justru mengalami kenaikan. Hal ini harus disadari dan diantisipasi oleh kubu Jokowi, sebab jika tidak, di menit-menit terakhir justru Prabowo bisa keluar sebagai pemenangnya, maka hal ini kemungkinan bisa menimbulkan keterkejutan yang luar biasa bagi kubu Jokowi-JK.

Jika kita pikir secara jernih, apa yang diungkapkan Burhanuddin di atas ada benarnya. Diakui atau tidak, kubu Jokowi selama ini selalu dicitrakan yang serba paling positif; paling bersih, sehingga ketika Mahfud MD mendukung Prabowo ia dibully habis-habisan karena lebih membela kelompok yang dikesankan negatif dan penuh kasus hukum.

Mereka seakan ingin memonopoli yang serba bersih, yang serba putih dan yang serba baik sehingga orang-orang yang berada di kubu Jokowi juga pasti putih, bersihdan baiksementara di kubu Prabowo pasti orang-orang yang bermasalah. Padahal di kubu Jokowi juga banyak orang-orang yang terjerat kasus hukum baik yang berkaitan dengan pembunuhan aktifis HAM Munir maupun pejabat yang koruptor. Mereka bukan lagi berstatus TERSANGKAtapi sudah TERPIDANA!

Ada baiknya kita semua merenung dan bertanya kepada nurani kita masing-masing dalam memilih Capres-Cawapres, agar kita juga tidak larut terjebak pada persaingan elitis yang cenderung menggerus sendi-sendi moralitas kita. Yang harus kita ingat bahwa tak ada orang yang sempurna, semua punya cela baik yang bersifat pribadi maupun berkenaan dengan kebijakan masing-masing Capres ketika menjadi pejabat.

Minggu, 01 Juni 2014

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline