Lihat ke Halaman Asli

Lanina Ramadhani Noor, Ceweku

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang begitu bersahabat dengan seorang istri yang tengah hamil tua. Di luaran angin semilir dengan sejuknya. Menjelang siang semuanya berubah dengan kepanikan yang dapat terkendali. Kelahiran anakku yang kedua begitu menyita perasaan bahagiaku saat itu, dan kegalauan juga kecemasan selama 9 bulan terakhir ini terbayar lunas sudah. Dengan kelahiran putri kami tercinta. (hanya bisa berucap dengan lirih) Terima kasih ya Alloh, telah Engkau hadirkan satu lagi harapan hidup Hamba, yang telah hamba impi-impikan untuk kelahiran seorang anak perempuan.

Hari belum terlalu tua memasuki Hari Senin tanggal 08 Agustus 2011 M, tepatnya pukul 08.08 WIB bertepatan dengan tanggal 08 Ramadhan 1432 H untuk bulan Islam, bulan suci bagi kami semua karena tengah berlangsungnya ibadah puasa. Bulan penuh kemuliaan dan kesucian berbarengan juga dengan datangnya kesucian yang lainnya seorang bayi perempuan. Kebahagiaan yang tidak bisa di ukur dengan harta benda sekalipun. “Kedatangannya” mudah-mudahan semakin menjadikan keluarga kami tambah harmonis dan membawa perubahan yang kami harapkan. Dan kami bisa menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah………………..Amien.

Ouuuh …..Anakku begitu mungil dengan tinggi 50 cm dan berat 3,6 kg. Sungguh cantik gadis kecilku. Begitu kagumku dalam hati. Kulitnya halus mulus, jari jemarinya keci-kecil bergerak-gerak seperti menari-nari, sekali-kali mengepal. Meninju. Meronta-ronta. Rambut dikepalanya begitu tipis berkilauan …geliat tubuhnya mempengaruhi wajahnya jadi merah merona. Matanya tertutup rapat dengan bibir mengatup kecil. Bulu-bulu halus menghiasi wajahnya yang sedikit memerah. Kebahagian yang (sangat) kami rasakan, untuk kedua kalinya setelah kakaknya dulu. Moment indah itu kami rasakan kembali saat ini untuk kelahiran anakku yang ke-2.

Siang tersenyum dengan sinarnya seperti tengah menyinari kemilau wajahnya yang putih bersih, Ibunya terlihat sangat bahagia dengan tersenyum berlinangkan airmata, perjuangannya serasa terbalaskan dengan kehadiran bayi mungil yang (menurut kami) sangat luar biasa. Kami sekeluarga merasakan kebahagiaannya atas apa yang telah dia perjuangkan diantara hidup dan matinya. Karena dari sinilah (konon) seorang perempuan mempertaruhkan segala daya upayanya untuk bisa mempertahankan hidupnya.

LANINA RAMADHANI NOOR, gadis kecil itu kami kasih sebuah nama indah untuk identitas kelangsungan hidupnya kelak, nama yang sederhana dengan penuh makna yang sangat indah dan mudah-mudahan kelak kelakuan dan karakternya seindah “cahaya anak perempuan di bulan Ramadhan” ini.

Doa kami sekeluarga, semoga kelak menjadi anak kecil yang cantik, gadis dewasa yang pintar dan patuh pada kedua orang tuanya, lincah dan sederhana, serta perempuan yang kuat dan mandiri. Kami akan mendidikmu menjadi apa yang kamu mau…..Nak

Pasti kedua orang tuamu selalu berada dibelakangmu Nak, sejauh langkah-langkah terbaikmu kelak bisa menjadikanmu berguna bagi Bangsa, Nusa dan Agama………Amien

Tak lupa Kami sekeluarga haturkan beribu-ribu terima kasih kepada orang-orang yang telah berjuang untuk kelahiran putri kami tercinta, semoga dengan pengorbanan mereka yang telah dipersembahkan untuk kehadiran anak kami ini mendapat imbalan yang setimpal dari Aloh SWT, karena peran merekalah kami bisa merasakan kebahagiaan yang sangat tak terhingga saat ini. Juga orang-orang disekeliling kami yang telah mendoakan untuk kelancarannya……...Amien

Hari ini satu tahun sudah dia menghiasai hidup kami, dengan segala kenakalan, kelincahan dan kelucuannya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline