Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Tuhan Sedang Masuk Angin

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BUMI

Pagi ini terdengar kabar mengejutkan. Tuhan masuk angin. Seluruh manusia di bumi -- untuk sementara -- dilarang berdoa dalam bentuk dan tujuan apapun. Puji-pujian, permohonan, atau sekedar berkeluh kesah semuanya dilarang. Demikian bunyi pesan singkat mat jibril -- malaikat tuhan urusan komunikasi penyambung lidah langit  & bumi. Dalam SMS-nya mat jibril juga menambahkan : "Larangan berdoa ini berlaku mulai hari ini sampai tuhan sembuh dari masuk anginnya. Wassalam. TTD mat jibril."

Kabar nyeleneh itu segera disebarluaskan ke seluruh penjuri bumi lewat corong-corong Masjid, Gereja, Kelenteng, Pura, Vihara, dan tempat-tempat ibadah lain yang lazim digunakan umat manusia untuk berdoa kepada Tuhannya.

Orang-orang tentu saja kaget bukan kepalang mendengar kabar miring itu.

"Iki karepe piye, to? Gusti Allah kok masuk angin. Ora nggenah tenan..." gerutu seorang penganut aliran kejawen sambil komit-kamit berusaha memadamkan kemenyan yang sudah terlanjur disulut.

"Tanda-tanda akhir jaman," gumam seseorang.

"Iya betul. Sesuai ramalan kiamat tahun 2012,"  seseorang yang lain menimpali.

"Bukan, bukan..." sanggah yang lain. "Ini bukan tanda-tanda kiamat, tuhan hanya kecapekan, maklum pekerjaanya semakin berat sekarang. Waktu manusia baru dua biji saja, tuhan sudah kerepotan menjaga Adam & Hawa agar tidak jatuh dalam lembah dosa, apalagi sekarang? Manusianya sudah 7 milyard. Bagaimana tuhan tidak gempor?"

"Mungkin tuhan sudah mulai menua..." kata yang lain lagi setengah berbisik. "Manusia kan sudah bergonta-ganti generasi, tapi tuhan kita masih yang itu-itu saja."

"Huss..." temannya menghardik. "Jangan bicara seperti itu, nanti kualat!"

Sepanjang hari ini semua manusia bumi sibuk bergunjing tentang tuhan mereka yang masuk angin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline