Lihat ke Halaman Asli

Mengapa (Akhirnya) Prabowo Tumbang?

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prabowo. Pria 63 th. Tegap. Gagah. Tegas. Berwibawa. Karir militer cemerlang di masanya (orde baru). Betul, di penghujung karirnya ia harus menanggalkan "kemiliterannya" -- keluar atau dikeluarkan atau apapun bahasanya, tetapi harus diingat bahwa pada saat itu penguasa negeri ini juga sedang gonjang-ganjing dan akhirnya tumbang. Jika Soeharto tidak terguling waktu itu sangat boleh jadi saat ini Prabowo menjadi tokoh paling berpengaruh di negeri ini.

Prabowo adalah putra begawan ekonomi Indonesia. Siapa yang tidak mengenal Soemitro Djojohadikusumo? Kakek Prabowo (RM Margono Djojohadikusumo) adalah anggota BPUPKI, pendiri Bank Negara Indonesia dan ketua DPA pertama. Prabowo memiliki garis keturunan orang-orang besar di negeri ini.

Dari sisi ekonomi, Prabowo adalah pebisnis handal, jaringan usahanya luas di dalam dan luar negeri. Bisnisnya meliputi minyak sawit, pertambangan, migas, kehutanan, pertanian, perikanan, juga pulp & paper. Kemampuan finansial Prabowo luar biasa. Menurut Laporan yang disampaikan ke KPU menjelang Pilpres 2014 kemarin, tercatat harta kekayaan Prabowo lebih dari 1,6 Trilyun rupiah. Angka yang luar biasa besar untuk rata-rata penduduk Indonesia.

Posisi politik Prabowo juga sangat strategis. Prabowo adalah ketua umum sekaligus pendiri GERINDRA. Partai politik yang sedang naik daun. Pada hajatan Pileg 2014 yang lalu Gerindra menempati posisi 3 besar peraih suara terbanyak setelah PDIP dan GOLKAR.

Sebagai Capres, Prabowo juga dikelilingi orang-orang besar. Partai politik besar. Media massa besar. Dan kemampuan finansial nyaris tak terbatas.

Dibandingkan head to head dengan Jokowi  sebenarnya Prabowo unggul segala-galanya. Okelah Jokowi mungkin merakyat, peduli,  mau mendengarkan, bersih dari korupsi dan seterusnya dan seterusnya -- tetapi apa yang ditampilkan Jokowi sebearnya adalah hal-hal sederhana dan (kalau mau) Prabowo dapat melakukan itu semua. Prabowo memiliki potensi yang jauh lebih dahsyat. Jika potensi ini dikelola dengan baik, jujur, amanah  & mulia -- Jokowi tidak akan dapat menandinginya.

Mengapa Prabowo Kalah?

Pertanyaan yang "di atas kertas" sulit dijawab. Itulah mengapa Kubu Prabowo--Hatta tidak mudah untuk legowo menerima kekalahan dan justru menampilkan atraksi - atraksi yang menurut banyak pihak membingungkan akal sehat.

Kalau pertanyaan di atas saat ini ditanyakan kepada masyarakat Indonesia, dipastikan akan ada dua kelompok besar jawaban. Kelompok pertama akan menjawab : Prabowo kalah karena dicurangi secara sistematis, terstruktur dan masif. Sedangkan kelompok yang lain akan menjawab : Prabowo kalah karena Jokowi lebih disukai masyarakat (dengan segala alasannya).

Di luar itu sebenarnya ada satu jawaban lagi yang luput dari perhatian banyak orang, dan boleh jadi, sebetulnya merupakan faktor utama penyebab tidak suksesnya Prabowo memenangi Pilpres 2014.

Prabowo Dikelilingi Orang-Orang Frustasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline