Sampai saat ini, seringkali kita mendengar istilah diskriminasi. Diskriminasi merupakan fenomena sosial yang merujuk pada perlakuan tidak adil atau tidak setara terhadap individu atau kelompok berdasarkan perbedaan karakteristik seperti ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau disabilitas. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang langsung terkena diskriminasi, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan sosial masyarakat secara keseluruhan. Ternyata fenomena diskriminasi ini berdampak pada kondisi mental seseorang. Apakah benar? Bagaimana bisa hal tersebut berhubungan?
Sering kali kita mendengar istilah diskriminasi disekitar kita. Tetapi sebenarnya apa itu diskriminasi dan apa yang menjadi dampak dari adanya diskriminasi ini? Diskriminasi merupakan fenomena sosial yang merujuk pada perlakuan tidak adil atau tidak setara terhadap individu atau kelompok berdasarkan perbedaan karakteristik seperti ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau disabilitas. Hal ini menjadi masalah serius yang mempengaruhi masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ketenagakerjaan, akses ke pelayanan kesehatan, perumahan, dan partisipasi politik. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang langsung terkena diskriminasi, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan sosial masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak dan konsekuensi dari diskriminasi serta mencari solusi untuk menguranginya.
Dampak diskriminasi salah satunya menyebabkan gangguan pada kesehatan mental seseorang. Penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa seseorang yang mengalami diskriminasi memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Selain itu, seseorang yang pernah merasakan diskriminasi cenderung memiliki fungsi kognitif yang buruk, kecemasan yang berlebih, dan depresi. Seseorang yang sering mengalami diskriminasi memungkinkan terkena tekanan psikologis dua kali lebih parah dibanding orang yang tidak atau jarang mengalami diskriminasi.
Ancaman yang disebabkan karena dampak diskriminasi memanglah hal yang tidak bisa disepelekan. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental akibat diskriminasi cenderung lebih pemalu, cepat putus asa, terisolasi, dan ketika sudah parah bisa saja memiliki keinginan untuk bunuh diri. Hal-hal yang menjadi kekhawatiran akan dampak diskriminasi memang bisa dilawan apabila seseorang yang memiliki gangguan mental tersebut ditangani oleh ahli. Namun, terdapat cara yang paling ampuh untuk mengurangi dan mencegah hal buruk akibat diskriminasi. Salah satunya dengan menanamkan nilai toleransi dan menghargai satu sama lain. Dengan toleransi dan saling menghargai membuat kita sadar atas keberagaman yang ada bisa menciptakan satu kesatuan yang utuh.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengurangi diskriminasi. Pendidikan dan kesadaran publik merupakan hal pertama yang perlu ditingkatkan supaya seseorang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keragaman, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Pendidikan yang inklusif dan kurikulum mengajarkan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan dapat membentuk pola pikir yang lebih inklusif di kalangan masyarakat. Selain itu, upaya legislasi juga penting untuk melarang diskriminasi dan memberikan perlindungan hukum bagi individu yang terdiskriminasi. Masyarakat juga perlu melakukan sosialisasi yang melibatkan interaksi antara kelompok yang berbeda sehingga dapat membantu memecah stereotip dan prasangka yang mendasari diskriminasi. Adanya ruang yang aman dan terbuka bagi individu untuk berbagi pengalaman dan cerita mereka juga dapat memperkuat solidaritas dan saling pengertian di dalam masyarakat.
Diskriminasi dalam masyarakat adalah masalah serius yang mempengaruhi kesehatan mental dan perkembangan sosial masyarakat secara luas. Dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, diperlukan langkah-langkah yang melibatkan pendidikan, legislasi, dan dialog antar kelompok. Mengurangi diskriminasi membutuhkan komitmen kolektif untuk mengubah pola pikir, memperkuat kesadaran akan hak asasi manusia, dan membangun masyarakat yang menghargai keragaman dan kesetaraan. Dengan upaya yang terus menerus dan kerja sama yang kokoh, kita dapat mencapai masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan harmonis.
Referensi:
Ayuningtyas, D., Misnaniarti and Rayhani, M. (2018) Analisis situasi kesehatan mental Pada Masyarakat di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Available at: http://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/241 (Accessed: 10 July 2023).
Awan, I., & Sodik, M. A. (2018). Diskriminasi dan Kesehatan Mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H