Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin S. S.

Senang aja nulis

Untung Ada BPJS/KIS

Diperbarui: 24 Oktober 2017   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini memang saya sering sakit dan berturut-turut entah apa yang terjadi pada takdir saya. Setelah mengalami hal tersebut saya merasakan pentingnya ada jaminan kesehatan.

Jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah melalui BPJS dengan nama kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah lama, yang diistilahkan dulu Askes atau asuransi kesehatan. Masalah nama tidak perlu dipersoalkan mau askes atau bpjs atau KIS terserah saja, yang penting jaminannya bisa dipergunakan untuk berobat. BPJS merupakan lembaga penjamin kesehatan yang saat ini sudah berlaku umu bagi masyarakat Indonesia dengan status yang berbeda-beda. Makasudnya ada yang mandiri dengan membayar premi setiap bulan dengan cara bayar di kantor BPJS atau transfer via Bank. Berbeda dengan PNS yang setiap bulannya dipotong melalu gajinya, tanpa harus membayar sendiri.

Pengalaman saya dua-tiga bulan belakangan ini membuat saya sering ke dokter keluarga untuk kontrol dan berobat, bahkan dirujuk hingga ke dokter ahli di  rumah sakit. Andai tidak ada KIS sebagai kartu jaminan kesehatan saya, saya tidak tahu bagaimana jadinya sebab sakit yang saya alami bertubi-tubi, ada penyakit alergi, ada kecelakaan, dan ada penyakit yang tiba-tiba muncul dan sangat menyiksa, tetapi syukur Alhamdhulillah bisa teratasi dengan kartu jaminan kesehatan saya. 

Namun sedikit ada yang masih kurang karena terkadang ada obat yang harus dibeli sendiri di apotek yang tidak ditanggung BPJS. Padahal obatnya agak mahal, jika kita ingin klaim ke BPJS biasanya tidak bisa, dan hal ini banyak dialami oleh peserta BPJS yang lain. Hal yang saya keluhkan mestinya BPJS menanggung biaya kesehatan peserta jangan setengah-setengah supaya peserta ketika sakit tidak ada lagi hal yang perlu dipikirkan. Misalnya saat seseorang sakit tidak perlu lagi memikirkan nanti ada obat mahal yang tidak di jamin, atau kamar inap harus tambah selisih dll.

Peserta BPJS di antara sekian banyak orang ada yang membayar sudah lama, tidak sakit-sakit, ada juga yang kesringan sakit, tetapi ada yang bayar terus tidak pernah sakit. Nah, BPJS kan menggunakan subsidi silang jadi cukup banyak keuntungannya, makanya saya mohon jaminan kesehatannya seluruhnya ditanggung jangan separuh saja hanya obat murah (generik) jika obatnya mahal tidak ditanggung, padahal itulah yang dikhawatirkan oleh peserta ketika sakit. Hal ini perlu dipikirkan atau diberlakukan oleh BPJS, supaya peserta saat sakit nyenyak tidurnya, tidak ada lagi beban pemikiran pada si sakit, jadi proses penyembuhannya juga cepat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline