Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin S. S.

Senang aja nulis

Kenapa Setya Novanto Terpilih Jadi Ketum Golkar di Munaslub?

Diperbarui: 17 Mei 2016   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perhelatan akbar di munaslub Partai Golkar telah berakhir Selasa,17 Mei 2016 pagi ini dengan menelorkan Pak setya Novanto menjadi Ketua Umum Golkar yang baru masa bakti 2017-2019.

Pertanyaanya mengapa Bapak Setya Novanto bisa terpilih, bisa mengantongi 50 persen suara di Musyawarah Nasional Luar Biasa itu, apa kekuatannya, apa hebatnya. Hal ini mungkin sebahagian masyarakat bertanya-tanya. Masalahnya setnov itu menurut salah seorang kader golkar yang menyatkan ketika diwawancarai oleh salah seorang reporter TV suasta bahwa Pak Novanto itu "bermasalah". Memang masyarakat Indonesia tahu Setya Novanto itu punya kasus di MKD juga kasus "Papa Minta Saham", yang hingga kini belum ada titik terang penyelesaiannya. Atau mungkin juga sudah dianggap selesai atau sudah ditutup oleh aparat yang menanganinya. Entahlah kita sebagai masyarakat hanya bisa melihat dan mendengar hiruk-pikuk politik dan kasus-kasus yang menjerat pejabat publik, tanpa bisa campur tangan.

Memang pria kelahiran Bandung itu tidak bisa dipandang enteng, ia cukup kuat dan berpengaruh di negeri ini, terbukti dengan terpilihnya lagi menjadi Ketua Umum Golkar yang baru yang akan menakhodai Golkar ke depan.

Sebelum terpilih sebetulnya sudah lama bisa terbaca bahwa Pak Novanto itu akan menjadi petinggi di Golkar. Saat terbelit kasus di MKD dan mundur dari posisi ketua di DPR RI, sepertinya memang sudah dipersiapkan untuk itu. Belum lagi kasus pidananya "Papa minta Saham", yang sampai saat ini belum selesai. Keyakinan publik mungkin dengan terpilihnya beliau jadi Ketua umum maka kasusnya akan terbengkalai bahkan bisa saja "dipetieskan", karena beliau mendapatkan lagi kekuatan luar biasa, yang pada akhirnya hukum tak berdaya mengahadapinya.

Terpilihnya Setya Novanto memang sudah ada indikasi dari pemerintah melalui Pak Luhut, bahwa Stnov itu yg didukung oleh pemerintah, kemungkinan ini yang mempengaruhi peserta pemilik suara di Munaslub Golkar sehingga memberikan dukungan suara lebih banyak kepada Pak Novanto. Saingan berat Novanto adalah Ade komaruddin yang sempat mengantongi suara juga lebih dari 30 persen yang artinya memberi peluang diadakannya pemilihan putaran kedua, namun Pak Ade dengan berbesar hati memberikan suaranya kepada Pak Novanto yang akhirnya dalam rapat diputuskan atau ditetapkan Novanto jadi ketua umum terpilih.

Terlepas dari itu semua susana acara munaslub Partai Golkar saat ini cukup baik dan memperlihatkan persatuan dan kebersamaan, walaupun sedikit diwarnai insiden kemarin namun tetap bisa dinetralisir oleh pimpinan beserta semua anggota munaslub. Secara umum munaslub Golkar kali ini memberikan gambaran proses demokrasi yang baik dan berarti terutama bagi partai politik yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline