Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin S. S.

Senang aja nulis

Kalijodo Peninggalan Arung Palakka (Raja Bone ke 15)

Diperbarui: 19 Februari 2016   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="blog arsytours"][/caption]Kalijodo yang menurut informasi dulunya dikenal Kali Angke" adalah tempat bermukim Arung Palakka Raja Bone ke 15 bersama pasukannya, saat melarikan diri dari wilayah Kerajaan Gowa/Makassar yang di pinpin Sultan Hasanuddin. Konon kabarnya Arung Palakka melarikan diri ke Batavia (Jakarta) Tahun 1660 pada abad ke 17. karena keinginan membebaskan diri dari penjajahan Raja Gowa terhadap orang Bugis (Soppeng dan Bone) yang sudah lama tertindas dan teraniaya. keinginan kuat untuk memerdekakan diri dari jajahan Gowa membuat Arung Palakka sampai bersumpah untuk tidak potong rambut hingga merdeka semua orang Bugis dan kerajaan Bugis terutama Kerajaan Bone, yang akhirnya panjang rambutnya dan di gelar" Petta Malampe E Gemmekna"( bhs.Bugis) artinya (Tuan yang Panjang Rambutnya). Angke" (Bhs.Bugis) artinya harta kepunyaan, tempat ini terletak di pinggir kali jadi tempat itu bernama "Kali Angke" yang diberikan oleh VOC kepada Arung Palakka dan pasukannya atau pengikutnya waktu itu sebagai tempat bermukim,, dan dikenal sekarang Kalijodo.

Jadi Kalijodo atau Kali Angke ada keterkaitan dengan orang Bugis Bone arting ada hak untuk ditempati oleh masyarakat Bugis yang ada di Jakarta. Apalagi kalau orang itu keturunan Arung Palakka. Mungkin saja ada hubungan dengan Wapres H.M.yusuf Kalla, Menteri Pertanian Amran Sulaeman atau Orang Bone yang lain. Jadi kalau penggusuran Kalijodo ada baiknya dikoordinasikan dengan Pak Jusuf Kalla.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline