Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin S. S.

Senang aja nulis

Dirjen GTK Tidak Adil Bagi Semua Guru

Diperbarui: 25 November 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simposium Guru 2015 yang berlangsung di Isttaora Senayan pada acara puncak 25 November 2015 yang diselenggarakan oleh direktur Jenderala Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjend GTK), kemdikbud dihadiri sekitar 1000 guru dan pemerhati pendidikan.

Menurut informasi terhimpun bahwa penyelenggara akan menyiapkan kuota sekitar 7000 guru bersama pegiat pendidikan atau lsm, masyarakat pemerhati pendidikan namun kenyataannya setelah pendaftaran hanya sekitar lebih dari seribu atau mungkin 1500-an peserta. Mencermati peserta simposium yang mendaftaran sebgai peserta dari guru dan umum jumlahnya mencapai 4448 orang, yang lolos sebagai peserta karya 200 org guru, dan dari umum 1035 orang, itu juga sebahagian besar dari guru.

Cuma ada yang menjadi hal yang kurang adil dilakukan oleh dirjen GTK yaitu peserta yang terdaftar dari kalangan umum tetapi pesertanya mayoritas dari guru-guru yang mengajar atau domisili (Jabodetabek, dan jawa Barat, jawa timur atau hanya pulau Jawa saja), daerah dari luar Jawa tidak ada seperti Sulawesi, Sumatera dan kalimantan,  serta Papua. Perlakuan ini tidak adil ,jadi bagaimana bisa guru-guru dari luar Jawa bisa menambah kompetensi, pengalaman jika kemdikbud pilih kasih. Berikan kesempatan kepada semua guru secara fear, adil dan transparan.

Teknik penilaian dalam penjaringan simposium guru 2015 pun juga kurang sempurna, instrumen penilaian secara akademik mungkin sudah bagus tetapi secara "Like", itu juga tidak adil sebab tampilan peserta saat seleksi ada nama yang mudah muncul, ada yang sering muncul, ada yg tidak bisa muncul sekali buka lebih 200 halaman, ada juga susah disearcing bahkan info tidak ditemukan padahal terdaftar, ada juga yang sangat mudah muncul namanya ketika disearching, entahlah apa karena website kurang bagus atau ada unsur kesengajaan, atau sabotase. Hal-hal yang demikian ini mungkin masalah sepele tetapi efek pendidikannya tidak baik ke depan, jadi buat dirjen GTK berlakulah adil, transparan dan berikan kesempatan yang sama bagi semua guru, merka butuh kesempatan menambah wawasan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline