Kota Makassar yang sejak Zaman Penjajahan Belanda dikenal di dunia internasional karena pelabuhannya yang mendunia. Tidak ada salahnya sekarang ini Makassar mengusung konsep "Kota Dunia", cuma mungkin indikator kota dunia itu perlu diperjelas kepada masyarakat agar masyarakat bisa terlibat langsung mengambil peran dalam mewujudkannya.Perubahan nama dari Ujung Pandang menjadi Makassar, salah satu alasannya karena Makassarlah yang dikenal di luar negeri dan "Celebes", itu menurut Budayawan Sulsel Alm.Prof. Mattulada
Makassar sepuluh tahun terakhir ini, memang semakin berbenah diri dengan perkembangan pembangunan di semua bidang di antaranya pembenahan ruang publik yang demikian digenjot. Pantai Losari yang berfungsi sebagai Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos) hadir di kota ini dengan wajah baru dengan penataan yang semakin baik, cantik nan indah dipandang mata serta tidak menghilangkan nilai-nilai Budaya Bugis-Makassar sebagai ikon pariwisata di Sulawesi Selatan. Hadirnya Mesjid Terapung yang mempercantik keberadaan Losari sebagai Pantai kebagaan Makassar dan Sulawesi Selatan, juga sebagai fasilitas sosial yang dipakai pengunjung untuk beribadah. Reklamasi pantai yang sempat dipermasalahkan oleh sebagian msyarakat yang lalu secara perlahan sudah mulai memahami dan menikmati Pantai Losari sebagai sarana publik yang bisa mempertemukan orang dari berbagai sudut kota, daerah bahkan turis lokal dan mancanegara. Hal ini menandakan bahwa keberadaan Losari makin bergengsi dan disenangi masyarakat sebagai bahagian dari tempat umum yang sangat ditunggu masyarakat untuk berkumpul, berolah raga, bersantai, refresing, berwisata dan menjadi tempat hiburan juga melepas penat, dan paling penting adalah sarana ini harus gratis dan bebas dari gangguan ketidaknyamanan seperti gepeng atau penyakit sosial lainnya.
Lapangan karebosi menjadi salah satu ikon kota yang sudah dibangun serta ditata dengan baik, indah, asri nan nyaman berfungsi
sebagai sarana olah raga main bola, lari, tennis dan lain-lain. Sejak adanya Karebosi Link, lapangan ini berfungsi ganda di bawanya menjadi tempat belanja di sebahagian sisinya menjadi area refresing dan wisata kuliner. Hal ini pula yang membuat Karebosi banyak didatangi dan digunakan masyrakat karena sudah multifungsi dan menyimpan banyak daya tarik tersendiri. Walau dibangun dengan ruang publik dengan konsep modern, namun situs-situs yang bernilai sejarah tetap dipertahankan. Kehadirannya memang menambah gengsi masyarakat Makassar. Dari sisi kesehatan lingkungan juga sangat diperhatikan dengan adanya penataan tanaman pohon yang rapi, rimbun juga asri, cukup untuk menghasilkan oksigen bagi pengunjung.
Mesjid Jendral M. Yusuf atau dikenal Al-Markas Al Islami Makassar, tidak bisa dipungkiri sebagai fasilitas ruang publik karena seringnya masyarakat beristirahat di halaman mesjid yang cukup luas, berfoto bersama dan banyak masyarakat luar kota Makassar sering berkunjung ke rumah ibadah atau pusat pendidikan Islam ini. untuk menikmati kesejukan halamannya yang dipenuhi pohon rindang, dan memandang arsitek bangunannya yang indah, kokoh dan memiliki nilai estetis bangunan yang tinggi, yang meniru konsep bangunan Mesjidil Haram di Mekkah. Konsep pembangunan rumah ibadah memang lebih baik jika dilengkapi halaman luas dan bisa digunakan masyarakat sebagai ruang berkumpul bagi masyarakat kota. Jangan kota itu hanya dipenuhi oleh bangunan ruko yang semraut, kumuh dan berbau.
Developer atau Pengembang di kota ini harus mematuhi peraturan tentang fasum dan fasos yang lahannya terbagi menjadi 60:40. Artinya 40 persen lahan yang dikelolah oleh pengembang diperuntukkan untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial. Seperti lapangan oleh raga, pos ksesehatan masyarakat, sekolah, mesjid dll. yang harus secepatnya diserahkan kepada pemerinta setempat untuk dijadikan sarana publik bagi masyarakat umum. Dengan demikian maka sarana publik semakin bertambah apa lagi pengembang telah menatanya dengan baik, indah dan sehat serta layak untuk umum.
Pusat-pusat perbelanjaan modern seperti Mall dan Supermarket perlu ditekan untuk menyediakan saran publik yang baik, sehat modern dan bergengsi, jangan semua lahannya hanya digunakan untuk berbisnis sementara keeberadaannya bisa menambah buruknya kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat pengunjungnya dan masyarakat kota pada umumnya, mereka harus berperan penting dalam penyediaan ruang publik yang gratis untuk masyarakat perkotaan. Itulah caranya untuk mendukung Makassar jadi "Kota Dunia".
[caption caption="Mall"
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H