Makassar yang memiliki tagline "Makassar Jadi Kota Dunia", yang dicanangkan oleh Mantan Walikota Ilham Arief Sirajuddin pada periode pemerintahan keduanya, dan saat ini diteruskan oleh penggantinya Muh.Ramdhan Pomanto sering disapa (Danny).
Makassar yang dulunya bernama Ujung Pandang, pada era tahun 1990-an dikembalikan namanya "Makassar", dengan alasan nama inilah yang dikenal di seluruh dunia dan pernah tenar di Zaman penjajahan Belanda dulu. Itulah salah satu alasan nama Ujung Pandang kembali ke nama "Makassar", (Macassart) yang diusulkan oleh pakar sejarah dan budayawan Sulsel.
Pertanyaannya sekarang bagaimana Makassar sekarang? Apa sudah jadi kota dunia? Ukuranya Apa, jadi kota dunia?Seperti apa wujudnya Makassar jadi kota Dunia? Sejumlah pertanyaan yang menyesaki pemikiran kita jika mengingat tagline tersebut. Apakah tagline itu tidak terlalu mengada-ada? Iya kita serahkan ke pemerintahan ini sekarang yang dipinpin oleh Walikota Muh.Ramdhan Pomanto dan Wakilnya Muh.Rizal biasa disapa (deng ichal) bersama masyaraat Makassar secara khusus serta ke masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya.Semoga cita-cita jadi Kota Dunia bisa terwujud.
Makassar yang berpenduduk sekitar dua juta jiwa berkembang pesat dilihat dari sisi pembangunan kotanya di sepuluh tahunterakhir ini. Banyak ikon-ikon kota yang dikembangkan mulai dari areal perbelanjaan seperti Mall Panakukang di timur kota, di selatan kota dikembaangkan kota mandiri, namanya "tanjung Bunga", di barat kota ada reklamasi Pantai losari dan Pelabuhan Kapal penumpang laut juga Pelabuhan penangkapan Ikan Paotere dan lainya.Di utara kota dikembangkan terminal regional Daya. Secara berkelanjutan konsep pembangunan kota yang berkaitan dengan daerah di sekitar Makassar yang merupakan konsep pembangunan jangka panjang dengan nama "MAMMINASATA". Ada tiga kota atau daerah di sekitar Makassar yg tergabung pada konsep pembangunan itu yang dikerjasamakan dengan JICA Jepang yaitu Kabupaten Maros, kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar. Makassar,Maros, Sungguminasa, dan Takalar disingkatlah "MAMMINASATA", ya kurang lebih sama dengan Jabodetabek di Jakarta. Konsep terpadu pembangunan kota Makassar ini akan ada pembagian atau klaster-klaster penekanan pembangunan di tiap-tiap daerah itu. Ada yang menekankan industrinya, transportasi, perumahan, wisata, dll. Mungkin konsep pembangunan kota MAMMINASATA inilah merupakan dasar pengembangan Makassar jadi Kota Dunia.
Menilik aktivitas kota Makassar akhir-akhir ini, dari sisi tranportasi khususnya dalam kota sudah mulai macet setiap hari di pagi dan sore harinya. Semrautnya kota pada saat macet sperti mengikuti kota Jakarta yang sudah bertahun-tahun menjadi masalah. Hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin dengan jalan membangun sarana jalan, volume kendaraan atau infrastruktur pendukung lainnya yg sangat perlu dibangun sesegera mungkin. Macet sering diakibatkan oleh padatnya kendaraan, banjir atau gengan air di jalan protokol ketika musim hujan akibat drainase tidak alancar, juga kegiatan demonstrasi mahasiswa atau ormas lain. Walaupun begitu sudah mulai dipasangi alat pemantau arus lalu lintas dalam kota dengan memasang beberapa CCTV di bebrapa titik dalam kota terutama yang rawan macet dan kriminalitas. Ya akhir-akhir ini juga masyarakat kota diresahkan oleh aktivitas geng motor yang semakin brutal dan tidak manusiawi. sudah beberapa kali terjadi perampokan di supermarket seperti Indomaret, Alfamart dan warkop. Peredaran narkoba juga merajalela serta sejumlah tindak kriminal lainnya seperti jambret, pencurian dengan kekerasan dll.
Apabila diperhatikan bangunan-bangunan pisik seperti perumahan, ruko-ruko, pusat perbelanjaan di seantero kota itu menunjukkan perekonomian lancar dan sangat bergerak di sektor fiskal, namun stelah kebijakan pemerintah pusat menaikturunkan BBM, listrik, maka sejumlah harga barang-barang juga ikut naik, terutama harga bahan-bahan pokok. Hal ini menambah beban masyarakat sementara pendapatan mereka tidak bergerak naik, akhirnya daya beli masyarakat juga turun yang berpengaruh kepada pergerakan ekonomi yang melambat.
Penataan dan pengelolaan kota Makassar sangat perlu masukan dari berbagai sisi sebelum sejumlah permasalahan kota besar menjadi semakin rumit dibenahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H