Lihat ke Halaman Asli

Masih Ada

Diperbarui: 27 September 2022   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay

Masihkah engkau ingat
Dulu Aku menunggumu di sini
Berdiri resah di bawah pohon akasia
Menatap lekat orang yang berlalu lalang
Hingga hujan jatuh menjarum

Kau pun tiba berpayung motif bunga
Meraih tanganku dan mendekap hangat
Sepanjang jalan kita mengurai hujan dalam cerita
Tak terasa waktu pun kian meringkih

Canda tawa kita menggenangi senja
Senyummu terurai mengusir lara
Pengalaman hidup masa silam
Kau nukilkan kembali
Ke lembaran- lembaran memoriku

Kini Aku kembali ke sini
Duduk tersedu di pojok senja
Berharap engkau datang kembali
Mengusap air mataku

Jujur, masih ada kucium harum rambutmu
Masih ada senyummu tertinggal di sini
Masih ada tutur bijakmu menyusupi kalbuku
Masih tersisa segumpal do'a indahmu pengiring langkahku
Pun masih Ada baju merah darimu

Mama, hanya engkau yang tau
Apa yang dulu kurasakan
Tentang apa yang ingin kukejar
Segenap lara yang kusimpan
Pun api amarah yang kupendam

Indah namamu senantiasa gempita di sanubari
Mengiringi jejak langkah perjalanan
Mengisi tiap kisi tarikan nafasku
Semoga kelak kita berjumpa lagi
Di alam abadi berselimut kebahagiaan

(Sungai Limas, 27 September 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline