Lihat ke Halaman Asli

Catatan Kenangan Di Akhir Tahun

Diperbarui: 31 Desember 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: pixabay.com

Perjalanan ini telah hampir berhenti di muara Desember. Debu debunya masih menempel tipis di deretan peristiwa. Aku hampir letih menyusun aksara demi aksara di tiap denyut nadi pengharapan. Padahal perjalanan sudah hampir menepi.

Pada kanvas waktu kusapukan kuas rindu, melukiskan semesta rasa di dalam kalbu. Sejumput warna ujian hidup telah dipadu pada palet harapan. Menyusun tapak gradasi suka cita dalam tekstur semangat baru di dada.

Pantai harapan sudah terbentang di depan mata, catatan kenangan pun hampir purna. Lembaran kalender pun telah jatuh berguguran, disapu nyanyian angin sunyi perjalanan.

Meski baki sendu telah disuguhkan pada jamuan penghabisan, pengantar perpisahan. Kucoba menikmati hidangan kenangan penutup, meski kalbu terhenyak. Apa daya. Kanvas waktu telah selesai melukis kenangan, sebagai jejak takdir. Harus tetap diterima penuh kesyukuran.

Kini kusadari, ada selaksa kenangan tertulis indah dalam catatan akhir tahun. Untuk direnungi dan sebagai pelajaran. Rasa mengharu biru, yang akan dijadikan prasasti bisu. Pengingat masa lalu.

Biarkan kembali tercipta binar dimataku, agar kalbu kembali berpelangi. Biarlah selembar kenangan di ujung tahun jadi pegangan, untuk membimbing diriku dalam penghambaan. Tuhan kan menempaku pada kedewasaan.

(Sungai Limas, 31 Desember 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline