Lihat ke Halaman Asli

Sekeping Hati untuk Ibu

Diperbarui: 22 Desember 2020   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Created by canva

Rasanya tak mampu merangkai kata indah. Tak sanggup menguntai butiran mutiara cintamu, dan tak sanggup mengukir nama indahmu di sanubari. Bibir kelu, lidah terasa kaku. Jantung berdegup dan terisak perih.

Sekeping hati telah jauh melangkah, menyusuri jalanan onak berduri. Sering terseok di jalanan sunyi, dan terjatuh di jurang sendu hingga terluka. Sekeping hati terus saja melangkah menyusuri jalan berliku akhirnya tersedu sendirian

Dalam gelap sekeping hati sering tak mampu meraba, mana benar mana salah. Semua nampak buram sisakan muram durja. Lalu, siapa yang mampu meraih dan membelai kembali sekeping hati ini?

Seiring perjalanan waktu, sekeping hati tlah membatu. Namun akan luluh dalam lembut belaianmu. Darimu ibu, sekeping hati bisa kembali. Mereguk manis dan nikmatnya hidup.

Sekeping hati digembleng dari buaian. Sekeping hati terbentuk dari tulus kasihmu, karena engkaulah sekolah pertama bagi sekeping hati yang lahir dari rahimmu. Tempaan hidup kau beri, meski harus berjuang dalam terjangan badai kehidupan penuh darah dan nanah, dan berperang dalam suasana tak tentu.

Maafkan ibu, bila sekeping hati ini sering membuat matamu berkaca, jantungmu berdegup tanpa nada harmoni.
Maafkan ibu, bila sekeping hati ini sering membuat batinmu tercabik, hingga kau terisak pedih di ujung malam.
Maafkan ibu, bila sekeping hati ini sering membuat hatimu terluka, dan telingamu terasa panas.
Maafkan ibu, bila sekeping hati ini sering menggenangi lorong pikiranmu, hingga kau tak sanggup melahap makanan dengan nikmat.

Sekeping hati adalah milikmu. Sekeping hati tlah sadar berkat untaian do'a yang setia terpanjat di ujung malam. Sekeping hati rindu kucuran petuah dan belai kasihmu. Sekeping hati takkan bisa apa-apa, berkah hidup dalam restumu. Do'amu penyelamat, karena surga di bawah telapak kakimu.

(Sungai Limas, 22 Desember 2020)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline