Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Hitam

Diperbarui: 28 Mei 2020   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fatasama.com

Hitam

Jika induk semang hitam menasihati bayang-bayang hitam
Tentang jalan hitam

"Berjalanlah saja. Jangan mengeluarkan kata-kata. Kita akan selamat dari bahaya," katanya

Setelah sampai aku harus diam saja, Ya?
Siapa tahu kata-kata akan meluncur dari mulutnya, minimal desah napasnya
Jika tidak?
Kita tak akan menemukannya
Bahkan cahaya

Kalau begitu di mana kita akan menemukanya?

"Pergilah! Ia akan mengenalimu. Ia akan melihatmu," lanjutnya

Apakah ia akan datang di hadapanku?

"Tidak ada 'hadapan' bagimu. Waktu telah berlalu begitu lama dan tak ada yang disebut 'hadapan'," pungkasnya

Hanya ketika datang 'cahaya' kita akan terlihat
Semisal kilat yang menyambar
Lentera nelayan hingga mercusuar yang setiap saat berputar
Melenyapkan bayang-bayang hitam
Dalam wujud keaslian
Saat itulah hitam menuju kemusnahan

(Sungai Limas, 28 Mei 2020)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline