Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Ranting-ranting Jatuh Ikuti Daun Luruh

Diperbarui: 21 April 2020   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baltyra.com Memahami Ranting Kering | BALTYRA


Ranting-ranting Jatuh Ikuti Daun Luruh

Mulai berserakan
Dari kamar ke kamar
Dari balik pintu ke balik pintu lain
Bukan dimakan ulat menggerogoti paru-parunya
Tapi cacing menggigit usus perutnya
Cacing lemas
Air galon membuatnya bertahan
Hanya bernapas

Tangan mulai meraih-raih
Meminta bantuan
Dalam kecurigaan
Dan petuah haram memberikan
Dibalik tipuan adegan
Mereka jauh bersama daun yang luruh

Tak ayal lagi
Mulut-mulut besar seakan peduli
Membombardir adegan untuk keuntungan
Lewat alunan lagu
Mengharu biru
Terbang memenuhi langit yang perlahan kelam
Sekali lagi!
Mereka hanya mengambil keuntungan
Sementara yang lapar tetap kelaparan
Yang sakit tetap kesakitan
Alangkah kejam!
Di mana rasa kemanusiaan
Ranting jatuh berserak semakin berserak

(Sungai Limas, 21 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline