Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pengetuk Palu

Diperbarui: 11 April 2020   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan6.com Ditjen Haki Minta Logo Ini Tak Kembali Jadi Merek Dagang - Bisnis ...


Pengetuk Palu

Palu jadi penentu
Di tangan hakim palu
Palu jadi hukum
Berpalu-paluan

Pesakitan
Berpalu-palu
Pelaku dan korban
Bingung penuhi otak
Berpalun-palun
Antara kebenaran
Antara kesalahan
Antara adil
Dan keadilan

Adalah undang-undang
Berpalut rapat
Di atas meja
Di bawah laci
Tangan-tangan kecil menyusun
Lembaran arsip dengan palu punggung

Dan terakhir
Palu pun diketuk

Air mata jatuh deras jadi peluh
Atau
Senyum bahagia dalam sujud syukur
Entahlah mereka itu siapa?

(Sungai Limas, 11 April 2020)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline