Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Cermin yang Sedang Menatap Kita

Diperbarui: 6 April 2020   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lia Wibyaninggar Lia Wibyaninggar: Cermin Retak


Cermin yang Sedang Menatap Kita

Aku ingin mengajakmu berlibur
Ke suatu tempat
Yang orang lain merasa tak nyaman
Kita bisa saja berduaan

Tepi pantai bagimu sudah jadi rumah
Sehari-hari kau telah bermain istana pasir
Kita pasti tak akan ke sana

Dari istana pasir katamu
Angan-angan bahagia bisa tercipta
Sesuai maunya kita
Aku tak penah membantah sekali pun mengenai hal itu
Sesuatu yang baru pasti akan menggugahmu

Kalau seandainya kita ke bukit
Banyak ranting yang lapuk
Hati kita pasti akan teriris, dan liburan juga akan terganggu
Kau juga tak akan menghendaki hal itu

Bagaimana kalau kita dalam kamar saja?
Ada cermin sedang memantulkan wajah siapa di sana
Kau dengan senyummu
Atau aku dengan keinginan membuatmu tersenyum

Kita pasti akan saling tertawa melihat wujud asli kita
Kau tak ganteng-ganteng amat
Aku juga tak cantik sesuai perkataanmu
Aku tau, ketika mengucapkannya
Kau hanya memujiku
Aku sering kau buat malu

Kita pasti akan lebih asyik menikmati cermin
Dalam ruang bening
Tak akan ada istana pasir
Tak akan ada ranting kering
Hanya ada nyata
Wujud asli kita

Kita bisa tertawa
Saat itulah kita akan dilihat cermin sedang bahagia
Cermin pasti tau kita aslinya siapa
Sedang bahagia
Atau sedang menderita

(Sungai Limas, 6 April 2020)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline