Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Sepertinya Ini Bukan Takdir

Diperbarui: 5 April 2020   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay Ulat Cerah Daun - Foto gratis di Pixabay


Sepertinya Ini Bukan Takdir

Daun pupus dimakan ulat
Tinggal tangkai pengikat
Esok pagi akan tumbuh daun baru
Dimakan lagi
Dan tumbuh lagi
Hingga ulat kekenyangan
Ulat pun menjadi kepompong

Daun tetap tumbuh
Dan tumbuh
Yang muda menua
Yang tua layu dan jatuh
Sepertinya tak ada yang berharga

Kita tidak tau betapa gigih daun menyerap sinar matahari
Menghidupi pohon setiap hari
Bersama akar dalam tanah tersembunyi
Akar tak pernah menunjukkan diri

Pada musim panen,
Buah-buah dipetik
Adakah yang berterima kasih pada daun?
Pada akar juga?

Ketika daun lelah dan menguning sebelum tua
Daun pun dipangkas dan jatuh sebelum waktunya

Seperti halnya ketika akar sakit
Membusuk
Seorang diri
Petani
Daun
Apalagi buah
Hampir tak ada yang peduli

Seperti itukah yang sekarang terjadi?

(Sungai Limas, 5 April 2020)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline