Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kelereng Menggelinding di Tanah Lapang

Diperbarui: 26 Maret 2020   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nindiweb - WordPress.com gerakan benda | nindiweb


Kelereng Menggelinding di Tanah Lapang

Kelereng mulai aku gelindingkan
Di tanah lapang
Ada tiga lobang
Lobang pertama
Berisi kesetiaan
Lobang ke dua
Berisi kecintaan
Lobang ke tiga
Berisi kerinduan

Semua lobang menanti untuk dimasuki
Tangan-jangan nakal menahan
Mencari kenikmatan sendiri
Kemudian membuat lobang sendiri
Lobang pertama
Berisi pengkhianatan
Lobang ke dua
Berisi kecemburuan
Lobang ke tiga
Berisi kebencian

Hatinya berdebar
Ketakutan membuatnya melakukan kesalahan
Tangan kiri menggelindingkan kelereng
Tangan kanan menggelindingkan juga
Pada arah yang berlawanan
Kesetiaan memenangkan pertarungan
Kecemburuan merebut sisanya
Lobang lain segera ditutupi

Semua kelereng ia ajak berlari menjauhi
Kini tersisa sepi
Banyak lobang tak terisi
Merana menanti kelerang yang telah pergi
Sementara kelereng bingung mencari tuan
Yang membuatnya nyaman

(Sungai Limas, 26 Maret 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline