Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Penyesalan yang Terlambat

Diperbarui: 2 Januari 2020   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels.com | Foto stok gratis tentang langit merah, langit oranye, matahari ...

Penyesalan Yang Terlambat

Bukankah menyesal datang kemudian, setelah melakukan kesalahan?
Mengapa tak dijadikan pelajaran?
Kesalahan demi kesalahan dilakukan berulang
Pada orang-orang tersayang kesalahan bertumpuk ditumpuk
Jatuh deras bagai hujan siap dengan banjir merendam

Perlukah kita bertanya:
Kesalahan seperti apa hingga jadi penyesalan?
Merugikan orang lain?
Merugikan diri sendiri?
Atau tidak kedua-duanya

Yang jelas, kesalahan sisakan sesal tak terkira
Dan kita lelah mengingat dan menyesalinya

Adakah permaafan dan pertobatan?
Ketika kesedihan mendera
Penyesalan jatuh menghimpit dada
Bersyukur kemudian terlupa

Melupakan kesalahan karena kesengajaan
Mengingat telah berbuat salah
Meminta maaf dan lakukan pertobatan
Terlupa manakala kesibukan mengamati kesalahan orang pada kita

Sebentar kemudian, kesalahan menggunung tak terhitung
Dan penyesalan terlambat dilakukan

(Sungai Limas, 2 Januari 2020)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline