Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Awan Hitam

Diperbarui: 23 Desember 2019   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tribun Pontianak - Tribunnews.com

Bertahun lamanya dendam itu menggerogoti hatimu. Lenyap iba di sudut matamu. Siang terasa tak lagi benderang, malam pun gulita tak lagi merona disiram purnama.

Awan hatimu begitu tebal, selimuti rasa hingga angkuh datang merajalela. Tak ada satu pun pesona kebaikan mampu hinggapi nuranimu. Semua gelap, pekat, tak mampu senyum tulus meluluhkannya.

Semua harus tunduk pada maumu. Padahal ingin kebaikan yang ada menyentuh kelopak hatimu, dan ingin getarkan segenap ragamu. Entah sampai kapan mampu menangguk maaf darimu.

Pada-Nya saja diri ini berserah, dan pada-Nya saja diri ini merendah. Siang malam menanti maaf, meski tak semua salah bersumber di diri yang sama. Meminta maaf adalah perbuatan baik, dan memamaafkan adalah mulia.

(Sungai Limas, 23 Desember 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline